Pabrik mobil klasik di Bali masuk daftar wisata Kemenparekraf

Estimated read time 2 min read

Gianyar Bali (ANTARA) – Desa Ketewel, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Pabrik Mobil Klasik Handmade Bali; Tuxedo kemungkinan masuk dalam daftar destinasi wisata baru sektor otomotif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (Kemenparekraft) melalui Amazing Indonesia.

“Kami mengedepankan keunikan dan kreativitas, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tertarik kami menjadi co-brand Wonderful Indonesia,” kata Direktur Studio Tuxedo Laksmana Gusti Handoko, Sukawati. Wakil Raja Gianyar mengatakan pada hari Sabtu di Tuxedo di Bali.

Menurutnya, melalui program ini pihaknya mempunyai banyak peluang dalam bidang kreativitas di bidang mobil klasik, termasuk bagi anak sekolah dan pelajar, serta pengenalan warna dan barang antik pada industri pariwisata di Bali.

Gusti mengatakan, pihaknya selama ini mendapat kunjungan gratis, termasuk pelajar dan mahasiswa, untuk melihat studio tempat pembuatan mobil-mobil klasik dunia tahun 1950-an hingga 1960-an.

Saat ini, bila berkunjung dapat mengirimkan pemberitahuan melalui media sosial yang dikelola oleh pabrik replika mobil antik tersebut.

Sementara itu, Asisten Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Made Ayu Marthini dalam acara terpisah menjelaskan, pihaknya menawarkan pabrik mobil klasik tersebut sebagai mitra Wonderful Indonesia.

“Mereka menghasilkan kerajinan tangan yang unik. Kalau ke pabrik mobil biasa kurang menarik, tapi karena unik berpotensi menjadi tempat wisata untuk tamasya dan edukasi,” ujarnya saat dihubungi dari Denpasar. .

Dijelaskannya, dengan menjadi mitra Wonderful Indonesia, pihaknya membantu memajukan industri tersebut, dan para pelaku usaha memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air.

Dengan begitu, logo pariwisata Indonesia tetap berkesan di mata masyarakat lokal maupun wisatawan mancanegara.

Dari tahun 2021 hingga Juli 2024, pihak studio mereproduksi 20 mobil yang tidak lagi tersedia di pasar internasional.

Pembuatan unit mobil klasik membutuhkan waktu 12 bulan, kecuali mesin, sekitar 90 persen produk lokal, didukung sekitar 80 pekerja pengecatan mobil asal Bali.

Timur Tengah Tercatat sekitar 100 mobil berasal dari kalangan pecinta mobil klasik dari beberapa negara di Amerika dan Eropa.

Namun, pembuatan dan pengiriman untuk pesanan konsumen internasional tidak dimungkinkan karena kepatuhan terhadap peraturan ekspor luar negeri.

Pasalnya, saat menjual kendaraan hasil konversi ke luar negeri, Anda tidak boleh menggunakan nama merek, melainkan nama pabrik yang Anda miliki.

Tuxedo berencana menggelar one man show di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan pada 12 hingga 18 Agustus 2024 untuk menampilkan sembilan mobil klasik yang laris manis dengan harga berkisar Rp 4 miliar hingga 5 miliar per unit.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours