Padang paparkan strategi cegah alih fungsi pertanian jadi pemukiman

Estimated read time 2 min read

PADANG (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Padang (Sumber) di Sumatera Barat mencanangkan serangkaian strategi agar kawasan pertanian tidak menjadi kawasan pemukiman yang berdampak pada produksi pangan.

“Untuk mengatasi persoalan pengalihan lahan, pertama-tama kita harus meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Pj Wali Kota Badong Andry Hammadi Algamal, Selasa.

Hal itu disampaikan Pj Wali Kota Padang saat penanaman perdana dan peluncuran Sekolah Lapang Aksi Iklim 2024 di Rater, Desa Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.

Ia mengatakan dengan meningkatkan kesejahteraan petani, setiap petani akan berpikir dua kali sebelum menjual lahannya kepada pengembang real estate. Oleh karena itu, jika petani menjadi kaya, otomatis akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Strategi selanjutnya adalah menurunkan harga dan keterjangkauan pupuk bagi setiap petani, termasuk memastikan ketersediaan dan keberlanjutan pupuk.

Pemerintah Kota Padang juga telah menyiapkan cadangan sawah yang namanya tidak boleh disamakan dengan apa pun selain beras. Stakeholder juga menerbitkan peraturan daerah (peraturan) terkait rencana tata ruang wilayah (RTRW).

“Dengan diterbitkannya RTRW ini, Kota Padang telah mengidentifikasi kawasan yang tidak bisa dijadikan kawasan pemukiman,” ujarnya.

Strategi-strategi ini mungkin dapat meningkatkan kesejahteraan petani Andrei. Pasalnya, pemerintah kabupaten meyakini petani tidak akan menjual tanahnya jika menjadi kaya dari hasil pertanian.

Saat itu, ia juga menyerukan untuk mengajak Generasi Z berani bekerja seperti petani modern, atau berani fokus pada satu pekerjaan.

Menurutnya, generasi Z di Kota Badong bisa menghasilkan uang lebih banyak jika serius menjadi petani modern. Andy mencontohkan Menteri Pertanian Andi Amran Suleiman menjadi petani sukses.

“Petani adalah profesi yang mulia, sehingga generasi Z perlu didorong,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours