Pahami manfaat ASI eksklusif untuk tingkatkan semangat ibu

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Konsultan laktasi Dr. Yulia Muliaty mengatakan salah satu cara untuk memberdayakan ibu menyusui agar dapat memberikan ASI eksklusif adalah dengan mengetahui manfaat yang akan diterimanya bagi dirinya dan bayinya.

“Kalau tidak punya ‘strong Why’ (alasan yang kuat) untuk melakukan sesuatu, nanti capek. Jadi, pastikan punya tujuan yang jelas: kenapa mau menyusui, kata Yulia dalam diskusi online . oleh Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis.

Yulia menjelaskan, banyak ibu yang khawatir tidak bisa memberikan ASI eksklusif kepada anaknya. Namun jika ibu mencari ilmu, menyusui juga bisa dilakukan.

“Jika Anda memiliki tujuan yang jelas, meskipun ada tantangan, Anda akan mengatasinya,” ujarnya.

Yulia menjelaskan, pemberian ASI eksklusif sangat spesial bagi bayi. Pasalnya ASI terbentuk secara alami di dalam tubuh ibu dan otomatis dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi.

Dengan cara ini, bayi bisa menjadi anti alergi, anti virus, dan anti bakteri. ASI bahkan dapat menurunkan risiko diabetes bahkan dapat menyembuhkan demam dan kanker.

Tak hanya itu, ibu yang memberikan ASI eksklusif juga bisa memetik beberapa manfaat bagi dirinya. Salah satunya adalah pola pikir ibu menyusui mungkin lebih stabil.

Sebab, menurutnya, saat memerah ASI, otak juga memproduksi hormon oksitosin dan endorfin yang membuat ibu merasa lebih rileks dan bahagia.

Menyusui juga dapat mengurangi risiko pendarahan pada ibu. Rahim juga bisa kembali lebih cepat dibandingkan pada ibu yang tidak menyusui.

Lalu, kata Yulia, ternyata saat ibu menyusui, aktivitas tersebut sama seperti ibu melakukan olahraga selama 30-45 menit. Dengan cara ini, ibu menyusui bisa menurunkan berat badan dengan cepat.

“Masalahnya ibu suka gila-gilaan. Karena selalu lapar. Makanya jadi gemuk. Seringkali ibu-ibu lupa kalau sebenarnya mereka tidak lapar, tapi hanya haus,” kata Yulia.

Yulia mengatakan, menyusui juga dapat menurunkan risiko tekanan darah tinggi, radang sendi, bahkan kanker rahim dan payudara pada ibu.

Oleh karena itu, Yulia mengimbau para ibu berupaya maksimal dalam memberikan ASI kepada anaknya. Baginya, tidak ada alasan untuk tidak menyusui bayinya.

“Karena baik ibu rumah tangga maupun ibu bekerja menghadapi permasalahan dalam menyusui,” ujarnya.

Yulia berpesan agar para ibu tidak fokus pada “ASI eksklusif”. Jika memiliki keinginan dan tujuan yang jelas, diyakini para ibu bisa memberikan ASI eksklusif kepada anaknya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours