Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biaya Bulanan Motor Listrik Polytron

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Polytron melakukan pengembangan baru dengan menyediakan sistem penyewaan aki sepeda motor listrik. Rencana ini membuat harga eceran motor menjadi sangat terjangkau.

Dengan sistem sewa aki ini, pemilik sepeda motor listrik Polytron perlu membayar biaya sebesar Rp 200.000 per bulan. Jika tidak dilanjutkan maka baterai tidak dapat digunakan karena sistem dikontrol secara terpusat.

Keunggulannya, dengan sistem sewa aki, pemilik mobil listrik tidak perlu khawatir soal perawatan. Jika mengalami masalah, laporkan saja ke produsennya dan ganti dengan baterai baru.

Jika memilih untuk tidak mendaftar, pelanggan perlu menyiapkan biaya tambahan. Saat ini harga aki dinilai hampir menyamai mobil baik dari segi kapasitas maupun kualitas yang digunakan.

“Untuk baterainya sendiri kalau dimonetisasi harganya Rp 17,5 juta. Semua model mobil listrik Polytron harga baterainya sangat mahal. Kami menggunakan baterai jenis LFP untuk semua model mobil listrik. Tenaga Polytron,” kata Ilman. Fachrian Fadly, Head of Product EV Polytron di Jakarta.

Sebagai informasi, harga baterainya hampir setara dengan harga banderol Honda BeAT yang menyandang status skutik terlaris di Indonesia. Skutik ramping ini dijual dengan harga Rp 18.430.000 untuk model CBS yang paling murah.

Salah satu alasan penggunaan baterai jenis LFP adalah untuk mengurangi risiko kebakaran. Mobil dianggap rawan kecelakaan, jadi jika terjadi kerusakan, perlindungan baterai akan menjaganya tetap aman.

“Dari awal pengoperasian, salah satu alasan kami menggunakan baterai LFP adalah, insya Allah baterai (motor listrik Polytron) bermasalah tidak akan menimbulkan kebakaran.”

Seperti yang Anda ketahui, baterai LFP (Lithium Ferro Phosphate) sedang populer saat ini karena memberikan daya yang besar. Dikatakan juga lebih murah dibandingkan menggunakan material NMC (Nickel, Manganese, Cobalt) dan SLA.

“Masing-masing baterai punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun LFP sendiri tidak menimbulkan kebakaran. Mungkin kekurangannya hanya pada bodinya yang lebih besar dibandingkan SLA atau NMC,” kata Ilman.

“Kami melakukan riset, (LFP) paling aman. Karena kami menggunakan kebijakan sewa baterai, kami tidak khawatir dengan masalah fisik yang besar,” lanjutnya.

Semua skuter listrik Polytron juga menggunakan sistem baterai internal sehingga memerlukan alat khusus untuk melepas dan memasangnya. Oleh karena itu, baterai LFP berukuran besar tidak menjadi masalah besar bagi pabrikan asal Kudus, Jawa Tengah ini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours