Pakaian Astronot dengan Teknologi Stillsuit: Mengubah Kencing Jadi Air Minum dalam 5 Menit

Estimated read time 2 min read

WASHINGTON – Dunia eksplorasi luar angkasa terus mengalami kemajuan pesat, salah satunya adalah inovasi terkini teknologi pakaian astronot.

Para ilmuwan telah menciptakan prototipe pakaian luar angkasa yang dapat mengubah urin menjadi air minum yang aman untuk dikonsumsi. Teknologi ini diharapkan dapat merevolusi perjalanan luar angkasa dan mengatasi masalah dehidrasi yang sering dihadapi para astronot.

Pakaian astronot saat ini, yang dikenal sebagai Pakaian Serap Maksimum (MAGs), pada dasarnya adalah popok dewasa yang menampung urin dan feses. Namun pakaian tersebut memiliki beberapa kelemahan seperti mudah bocor, tidak nyaman dan tidak higienis.

Inilah sebabnya mengapa sebagian astronot membatasi asupan makanan dan minumannya sebelum berangkat ke luar angkasa.

Sophia Etlin, peneliti di Weill Cornell Medicine dan Cornell University, menjelaskan, astronot saat ini hanya memiliki satu liter air untuk diminum di tasnya. “Ini tidak cukup untuk rencana jangka panjang perjalanan luar angkasa ke bulan, yang bisa memakan waktu 10 jam bahkan 24 jam dalam situasi darurat,” ujarnya.

Untuk mengatasi masalah ini, para ilmuwan telah mengembangkan sistem yang disebut “Steelsuit”, yang diintegrasikan ke dalam pakaian astronot.

Sistem ini terdiri dari kumpulan cangkir silikon yang dirancang khusus untuk beradaptasi dengan anatomi tubuh, untuk pria dan wanita dengan berbagai bentuk dan ukuran. Cangkir-cangkir ini dihubungkan ke pompa vakum yang otomatis aktif saat astronot mulai buang air kecil.

Urine yang terkumpul kemudian dikirim ke sistem filtrasi untuk didaur ulang menjadi air minum dengan tingkat efisiensi hingga 87%. Sistem ini menggunakan teknologi osmosis untuk memisahkan air dari urin, ditambah pompa untuk memisahkan air dari garam.

Proses pengumpulan dan pembersihan 500 ml urin hanya membutuhkan waktu lima menit. Air yang dimurnikan kemudian dapat diperkaya dengan elektrolit dan dikembalikan ke astronot sebagai minuman energi yang menyegarkan.

“Desainnya seperti kateter eksternal vakum yang mengarah ke unit gabungan forward-reverse osmosis yang menyediakan pasokan air minum secara terus menerus dengan berbagai mekanisme keselamatan untuk menjamin kesejahteraan para astronot,” jelas Sophia Etlin.

Ilmuwan yang menciptakan pakaian antariksa tersebut berharap teknologi tersebut akan digunakan pada akhir dekade ini dalam program Artemis NASA, yang berfokus pada eksplorasi jangka panjang di Bulan dan planet lain.

Dengan mampu mendaur ulang urin menjadi air minum, para astronot akan memiliki pasokan air yang lebih berkelanjutan selama misi mereka, sehingga meningkatkan kenyamanan dan keamanan mereka di luar angkasa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours