Pakar Beberkan Alasan Minum Air dari Galon Polikarbonat Aman, Tak Sebabkan Gangguan Janin

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Ketua Pengurus Pusat Ikatan Profesi Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Harmawan Saputra memastikan air minum dari galon atau polikarbonat yang dapat digunakan kembali aman. Ditegaskannya, galon tersebut telah memenuhi standar SNI dan telah lolos serangkaian penelitian dan uji kelayakan pangan.

Baru-baru ini di Jakarta, Harmawan Saputra mengatakan, “Jika semua produk, terutama kemasannya, sudah berstandar SNI, maka ini tandanya tidak berbahaya karena tingkat toleransinya terhadap kontaminasi dan kehamilan atau janin tidak akan menimbulkan masalah.”

Hal ini terjadi setelah adanya kampanye hitam terhadap penggunaan galon daur ulang yang diduga terkontaminasi senyawa BPA. Harmawan menegaskan, meminum air satu galon tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan, hanya memungkinkan tumbuh kembang janin dan anak.

Ahli epidemiologi juga menjelaskan, lembaga akreditasi mutu melakukan serangkaian penelitian dan uji klinis sebelum menerbitkan label SNI pada setiap galon atau wadah pangan. Selanjutnya, hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa paparan BPA pada galon polikarbonat masih dalam batas aman dan tidak merugikan konsumen.

Artinya dengan dibuatnya suatu standar atau SNI, maka (Gellen) telah lolos standar atau hasil penelitian tersebut berdasarkan bukti perbandingan dengan hasil produk yang ada, jelasnya.

Hermawan memanfaatkan penelitian yang digunakan dan menjadi dasar penelitian saat ini tentang BPA pada galon daur ulang. Uji klinis mengenai dampak BPA terhadap kesehatan dan penelitian serta standarisasi kemasan makanan yang digunakan dalam industri mengungkapkan bahwa penelitian memiliki tujuan yang berbeda.

Oleh karena itu, tidak menjadi masalah apakah penelitian tentang BPA dan penelitian tentang kandungan BPA per galon dibandingkan atau digunakan sebagai dasar.

BPA telah diuji oleh galon atau keperluan industri dan telah dinyatakan aman oleh National Standards Institute, lanjut pakar kesehatan masyarakat Ohamka.

“Jadi misalnya ada BPA di galon air minum kemasan yang sekarang diuji, itu sudah hilang, jadi sepertinya sudah hilang kegunaannya.”

Sementara itu, dokter kandungan Al Masih Aziz menjelaskan paparan BPA dalam satu galon polikarbonat masih dalam batas aman. Artinya, air galon polikarbonat atau reusable masih aman digunakan dan tidak berpengaruh pada tumbuh kembang janin atau anak.

“Dari hasil penelitian dan rekomendasi, tidak demikian (tidak berpengaruh) karena kandungan BPA-nya sangat kecil sehingga masih memungkinkan untuk menggunakan satu galon air minum,” kata Alasia.

Almasia menegaskan, hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa galon BPA berpengaruh pada ibu hamil. Menurutnya, ibu hamil sebaiknya lebih memperhatikan pola makan seimbang untuk menunjang kesehatan rahim.

Sebelumnya, pakar teknologi plastik Viv Wahno menjelaskan, hasil penelitian yang menunjukkan efek BPA pada manusia tidak bisa dijadikan acuan. Pasalnya, hasil penelitian efek BPA dilakukan pada hewan percobaan.

Menurut seorang profesor teknologi plastik di sebuah kamp di Jerman, tidak ada gunanya jika hasil tes tersebut diterapkan pada manusia. Ia mengatakan banyak negara di Eropa yang tidak mengatur BPA kecuali pada botol bayi.

“Meskipun hewan-hewan tersebut memiliki gangguan kesehatan, namun belum dapat disimpulkan bahwa BPA menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia,” tegasnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours