Pakar: Putin Bisa Gunakan Senjata Nuklir Taktis dalam Skenario ‘Win-Win’ Melawan NATO

Estimated read time 2 min read

LONDON – Seorang pakar keamanan dan intelijen global telah memperingatkan negara-negara Barat bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat menggunakan senjata nuklir taktis dalam skenario “win-win” melawan NATO.

Peringatan itu muncul setelah Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengungkapkan bahwa aliansi tersebut sedang melakukan pembicaraan untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya dan menyiagakannya untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia dan Tiongkok.

Stoltenberg mengenang saat NATO melakukan latihan nuklirnya secara rahasia, namun ia menyerukan transparansi yang lebih besar untuk menunjukkan kepada Kremlin kemampuan aliansi tersebut.

Profesor Anthony Glees, pakar keamanan global dan intelijen terkenal, percaya bahwa Putin perlu memahami bahwa jika dia menggunakan senjata nuklir taktis skala kecil, NATO akan membalas. “Karena kami di NATO sangat serius dalam tekad kami untuk melihat Rusia diusir dari Ukraina dan Krimea,” ujarnya.

Namun jika aliansi tersebut melakukan hal ini, maka hal tersebut mungkin merupakan bagian dari rencana Putin.

Menurut Glees, Putin sedang mencoba untuk “memeras” NATO agar mengerahkan pasukannya, sehingga menghasilkan skenario “win-win” bagi pemimpin Kremlin tersebut.

Senjata nuklir taktis adalah senjata perang yang tangguh, namun hanya dapat mempengaruhi wilayah geografis yang kecil. Senjata tersebut dirancang untuk menghancurkan sasaran musuh di area tertentu tanpa menimbulkan kerusakan radioaktif.

Berbicara kepada The Mirror, profesor Universitas Buckingham menjelaskan: “Putin yakin dia mungkin bisa memenangkan perang konvensional, meski butuh waktu bertahun-tahun.”

“Jika dia merasa tidak bisa menang dengan cara ini, dia akan mencoba memenangkan perang lagi. Caranya adalah dengan menggunakan senjata nuklir skala kecil yang ‘taktis’ di medan perang,” jelasnya, Selasa (18/06/2024). ) ).

“Oleh karena itu, NATO berada dalam posisi yang baik untuk meyakinkan Putin bahwa dia tidak akan memenangkan Ukraina dan bahwa kami akan menarik dia dan rezimnya keluar untuk selamanya jika ada peringatan pertama bahwa dia akan meluncurkan senjata nuklir ke Ukraina.” memikat dirinya dan rakyatnya ke dalam situasi yang sangat berbahaya bagi mereka,” kata Glees.

“Kita harus selalu ingat bahwa Putin, dalam hatinya yang dingin dan kejam, tetap menjadi perwira KGB yang penuh perhitungan dan suka bermain poker seperti dulu. Keistimewaannya di KGB: menggunakan ancaman kekerasan dan, jika perlu, kekerasannya sendiri untuk menindas mereka. . musuh agar tunduk,” jelasnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours