Pakar Sarankan One Health untuk Respons Kematian Manusia Akibat Flu Burung

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Tjandra Yoga Aditama mengusulkan penggunaan konsep One Health dalam kehidupan nyata untuk menyikapi kematian manusia pertama akibat flu burung. (H5N2). Kematian pertama akibat flu burung terjadi di Meksiko.

Tajandra Yoga mengatakan: Mengingat peringatan Organisasi Kesehatan Dunia tentang kematian kasus pertama akibat flu burung, kita harus tahu bahwa flu burung adalah penyakit menular yang dapat menyebabkan wabah, dan bahkan tidak mungkin menularkannya ke manusia. negara. , Sabtu (8/6/2024).

Ia mendorong Indonesia untuk melihat implementasi konsep One Health dalam pelayanan kesehatan sebenarnya di sektor tersebut. Jangan hanya menjadi pedoman kebijakan, ujarnya.

Dikatakannya, One Health bekerja sama dalam bidang kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan.

Selain itu, kata Tjandra, pendekatan One Health juga harus diperkuat dengan surveilans lapangan di seluruh pelosok Indonesia untuk mendeteksi kemungkinan strain flu burung.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), strain flu burung dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan protein pada permukaan virusnya. yaitu hemagglutinin (HA) dengan 16 subtipe (H1 hingga H16), neuraminidase (NA) dengan sembilan subtipe (N1 hingga N9), serta kombinasi HA dan NA seperti H5N1, H5N2, dan H7N2.

Respons terhadap flu burung juga memerlukan partisipasi aktif komunitas kesehatan global untuk memantau dan mengendalikan penyakit ini. Ia mengatakan ada tiga hal yang membuat dunia tetap waspada terhadap berbagai jenis flu burung.

Pertama, karena hal itu pada awalnya terjadi pada ayam, dan sebaliknya burung berada dekat dengan manusia bahkan di rumah, dan sebaliknya, migrasi burung antar negara dapat menimbulkan penyakit dan wabah penyakit. ,” Dia berkata.

Tjandra, yang juga Direktur Penyakit Menular WHO untuk Asia Tenggara, mengatakan flu burung dapat menular ke manusia, seperti yang telah terjadi beberapa kali di dunia dan di Indonesia. Dikatakannya, jika tertular pada manusia bisa menimbulkan kasus serius bahkan kematian, yang peningkatannya tergantung pada jenis flu burung yang tertular.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pada Rabu (6/5/2024) bahwa seorang warga negara Meksiko menjadi orang pertama di dunia yang meninggal akibat flu burung, yang belum pernah terjadi sebelumnya pada manusia. Jenis flu burung H5N2 telah didokumentasikan menginfeksi ayam di seluruh dunia. Pria berusia 59 tahun yang tinggal di Meksiko tengah ini dikabarkan menderita sakit sejak April 2024.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours