Pameran “Jakarta Provoke!” bukti kehadiran pemerintah lestarikan seni

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Kepala Dinas Kebudayaan Negara Diki Jakarta Iwan Henry Wardhana mengatakan pameran seni rupa “Jakarta Amarah!” Hal ini merupakan indikasi nyata perhatian pemerintah terhadap perlindungan seni dan budaya.

“Acara ini kami ingin memperkenalkan seni dan budaya, khususnya seni karya seniman Jakarta,” kata Iwan di Jakarta, Jumat.

Menurut Iwan, banyaknya acara pameran seni rupa yang digelar di bangunan peninggalan tradisional akan mendorong para seniman untuk berkreasi dan melahirkan ide-ide karya seni baru, sehingga merevitalisasi suasana Jakarta.

Tak hanya itu, ia berharap ke depannya akan lebih banyak lagi galeri seni yang bisa dinikmati masyarakat untuk menikmati karya para seniman.

Menurut Ewan, pameran seni tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat bangunan cagar budaya, yakni gedung kantor pos zaman kolonial yang kini disebut Blok Pos.

“Selain itu, kami ingin mempromosikan bangunan cagar budaya masyarakat yang akan menjadi ekspresi seniman dan seniman visual,” ujarnya.

Pj Gubernur Diki Jakarta Heru Budi Hartono mengapresiasi karya seni yang ditampilkan 19 seniman Jakarta.

“Pameran ini merupakan ajang menampilkan karya 19 seniman asal Jakarta. Saya sudah melihat semua karyanya. Semuanya sangat bagus dan tidak biasa,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia berharap acara ini dapat memacu para seniman yang baik untuk menciptakan karya seni yang mempercantik suasana kota Jakarta.

Saya berharap acara ini terus mendorong para seniman untuk menciptakan karya seni yang mempercantik kota Jakarta dan menunjukkan Jakarta sebagai kota internasional dengan sejuta daya tarik, ujarnya.

Ketua panitia penyelenggara pameran sekaligus seniman Revoluta menambahkan, pameran ini akan digelar antara 14-23 Juni 2024. Masyarakat dapat memasuki pameran secara gratis pada hari pertama.

Namun mulai hari kedua hingga hari terakhir pameran, masyarakat dikenakan tiket masuk sebesar Rp 50.000 per orang, kata Revoluta. Para pecinta seni dapat membeli karya-karyanya di pameran.

“Pameran seni ini berbicara tentang kota Jakarta. Dengan adanya acara ini, kami ingin para seniman Jakarta mempunyai rumah di kotanya sendiri,” ujarnya.

Setelah itu, kata dia, mereka bisa berbaur dan berbaur dan suaranya akan terdengar di kota masing-masing melalui karya seninya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours