PANDI kembangkan IDCHAIN untuk identitas digital terdesentralisasi

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Otoritas Domain Internet Indonesia (PANDI) mengembangkan Inovasi IDCHAIN ​​​​yang memperkuat perlindungan dan pengelolaan informasi pribadi, memperkuat pengelolaan identitas digital, serta menjadikan pengelolaan identitas digital lebih aman dan terdesentralisasi.

“iChain akan menjadi elemen penting dalam ekosistem perlindungan data pribadi di masa depan. Tidak hanya mematuhi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), tetapi juga memperkuat hak individu atas data, membawa kita lebih dekat ke era baru. Di sini, “privasi dan keamanan data adalah hal yang paling penting.”

Hal itu juga disampaikan John dalam konferensi ‘Stop Child Abuse Conference 2024’ yang digelar di Dharma Negara Alaya di Denpasar, Bali pada Selasa (20/8).

IDCHAIN ​​​​siap menjadi solusi untuk menghadapi semakin banyaknya hacker dan kebocoran data dalam beberapa waktu terakhir yang menjadi ancaman serius bagi masyarakat baik individu maupun perusahaan, serta sistem pertahanan negara.

John dari IDCHAIN ​​​​mengatakan, data pribadi tidak lagi dikendalikan oleh entitas terpusat, melainkan oleh pemilik data itu sendiri.

Inovasi ini juga sangat menjanjikan bagi perlindungan data pribadi karena tetap memenuhi ketentuan hukum terkait yaitu Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi.

Selain itu, protokol UID di IDCHAIN ​​​​juga mengacu pada standar W3C DID yang diakui secara global sebagai standar Distributed Identity (DID). Hal ini memastikan bahwa pengguna atau subjek UID memiliki kontrol penuh atas identitas mereka.

“Jadi, agar inisiatif identitas terdistribusi dapat diterima masyarakat, diperlukan pemangku kepentingan utama, dan dalam hal ini PANDI sangat terbuka untuk berkolaborasi, sehingga jaringan dan aplikasinya bisa semakin luas,” kata John.

Pada Baby Barrier Summit 2024 yang dihadiri ratusan peserta dan pelaku industri cambuk, PANDI berkomitmen penuh untuk mengedepankan inovasi berkelanjutan dalam teknologi cambuk.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours