Panen Raya Sayur Sehat, Rektor UMJ: Kepedulian Pemerintah Jadi Kunci Pertanian

Estimated read time 3 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Jika kita menilik negara-negara maju, kepiawaian pemerintah menjadi kunci perbaikan pertanian Indonesia. Hal ini seperti mengapresiasi hasil petani dengan membeli hasil panennya. Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Sabtu (8/6/2024) Festival Panen Sayur Sehat 2024 di Pengalengan Kabupaten Bandung Jawa Barat oleh Mamun Murod, M.Sc.

Dalam agenda yang dilaksanakan bersama Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah (PWM) Jawa Barat dan Badan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPUMKM), Mamun mengatakan, upaya yang dilakukan Muhammadiyah untuk ketahanan pangan. Harus mendapat dukungan serius dari pemerintah. Pasalnya, kini minat masyarakat terhadap pertanian semakin berkurang dan kebijakan seperti subsidi yang dikeluarkan justru menimbulkan kontroversi baru.

“Hal ini tidak akan menyelesaikan masalah, apalagi mafia pupuk ada dimana-mana. Jadi, akan lebih baik dan memberdayakan jika pemerintah mau membeli hasil pertanian dengan harga yang relatif tinggi. petani akan bertahan dan berdaya seperti petani di negara maju,” ujarnya saat diwawancara usai meluncurkan sayuran sehat yang dikirimkan ke konsumen di berbagai daerah.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PP Muhammadiya Prof. Dr. Bhai Kahamad, M.Si. Dijelaskan bahwa fokus Muhammadiyah tidak hanya pada bidang kesehatan dan pendidikan saja, namun juga pada bidang lingkungan hidup dan pertanian khususnya ketahanan pangan. Pasalnya, krisis pangan diperkirakan akan terjadi di dunia, sehingga Muhammadiyah mengupayakan swasembada pangan dalam negeri.

“Cara bertani di Pangalengan sangat luar biasa dan dapat menjadi contoh bagi pengembangan sektor pertanian bagi daerah lain di Indonesia. Selain itu, akan mampu membangkitkan minat masyarakat untuk kembali bertani dan menghasilkan produk pertanian yang berkualitas, sehingga tidak perlu lagi impor,” kata Dadang.

Ketua MPM PP Muhammadiya Dr. Nurul Yameen, M.Si menjelaskan, Salah satu fokus pemberdayaan masyarakat melalui Muhammadiyah adalah pemberdayaan petani. Dalam kaitan ini, petani ditawarkan alternatif pola bercocok tanam yang efisien namun memberikan hasil yang maksimal baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

“Hal ini memerlukan dukungan semua pihak, baik internal Muhammadiyah dari hulu hingga hilir, yakni pusat, daerah, daerah, dan cabang, seperti terus bersinergi dengan LP UMKM.” tingkat dan kesejahteraan petani. Peran pemerintah dengan kebijakan,” ujarnya.

Berdasarkan Yamin, Ketua LPUMKM PP Muhammadiyah Tony Farmansyah mengatakan, fokus organisasi yang dipimpinnya adalah mengupayakan harga yang kompetitif, produk berkualitas dan produk pertanian dengan promosi khusus kepada masyarakat umum di lingkungan organisasi Muhammadiyah.

“Maka dengan harga yang kompetitif, pemasaran yang baik, dan distribusi yang baik, kami yakin produk pertanian yang diluncurkan MPM dapat dipasarkan secara luas. Mudah-mudahan sayuran yang dipanen bisa masuk ke pasar modern. Selain pertanian, kami juga akan fokus pada peternakan,” kata Tony.

Saat Ketua PWM Jabar Prof. Dr. Ahmad Dahlan M.Ag., menegaskan komitmennya untuk mewujudkan pertanian progresif. Sebab, selama ini kekuatan Muhammadiyah didominasi oleh dakwah amal di bidang pendidikan dan kesehatan.

“Kalau peduli permasalahan masyarakat maka dakwahnya akan lebih kuat. Dari sini, Muhammadiyah Jabar ingin punya tujuan tambahan. Secara strategis, tempat membangun kecerdasan eksistensial bisa diwakili oleh sektor pertanian,” ujarnya. .

Rangkaian Festival Panen Sayur Sehat 2024 digelar dengan berbagai acara, seperti pengukuhan Ikatan Tani Muhammadiyah Jawa Barat (JATAM), peluncuran LPUMKM GreenHarvest.id dan peluncuran Sayuran Sehat. Wakil Rektor III UMJ Dr. Rini Fatma Kartika, S.Ag., MH., dan Direktur BUMU UMJ Diana Hasan, SE., MM., turut hadir bersama Rektor.

Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Dr. Haji. Yuli Irnavati Mojsari, MM., Wakil Ketua PWM Jabar yang membina MPM dan LP-UMKM H Usep Sudrajat, membantu para petani bersama unsur Muhammadiyah dan Isiyah dari tingkat pusat, daerah, daerah, cabang dan cabang.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours