Para pegolf raup emas di PON 2024 tanpa abaikan sekolah

Estimated read time 4 min read

Medan, Sumatera Utara (Antara) – XXI Aceh – Pekan Olahraga Nasional (PON) Sumatera Utara (Sumut) 2024 ditutup dengan berbagai prestasi para atlet, termasuk golf.

Pada divisi ini, Jakarta meraih tiga medali emas di nomor individu putra, beregu putra dan putri, serta satu medali perak di nomor individu putri.

Medali emas lainnya datang dari Sumatera Utara (Sumut) dengan dua medali, serta Jawa Tengah (Jateng) dan Bali yang masing-masing meraih satu emas.

Meski para pegolf berjuang keras untuk meraih medali emas di ajang PON ini, namun berbagai upaya tersebut tidak membuat mereka tetap fokus pada bidang akademis.

Salah satunya dialami pegolf Amadeus Christian Susanto julukan Yoyo asal Jawa Tengah. Meski berjuang dengan latihan intensif hingga meraih emas golf fours putra di PON 2024, namun studinya belum menyerah.

Ia mengakui bahwa manajemen waktu yang baik sangat penting untuk terus belajar sekaligus sukses dalam golf.

Selain itu, Yoyo sebelumnya pernah menempuh pendidikan di luar negeri khususnya di Kampala University (USA), dan saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Pelita Harapan Jakarta.

“Sejak belajar di luar negeri, saya sudah terbiasa mengatur waktu antara golf dan kuliah,” kata Yoo.

Rekan Yoyo di nomor four putra, Nicholas Angga Wino pun mengaku tak kesulitan membagi waktu antara latihan, turnamen golf, dan sekolah karena saat ini ia menjalani homeschooling.

Nicholas percaya bahwa meskipun golf adalah kegemarannya dan ia telah berhasil menjadikannya populer, bidang akademis tetap penting.

Tak hanya Yoyo dan Nicolas, banyak pegolf peraih emas PON 2024 lainnya yang tetap berhasil berprestasi di bidang golf dan tidak meninggalkan bidang akademis.

Beberapa di antaranya adalah Veera Parmata Rosada alias Ucha, Meeva Helena Schmidt, dan Putu Muvel Vidya Handiyan.

Ocha yang meraih dua medali emas tunggal putri dan empat campuran Sumatera Utara (Sumut) divisi golf pada PON 2024, saat ini sedang menempuh pendidikan di Sam Houston State University Amerika Serikat (AS).

Ia bahkan terus mengikuti banyak turnamen golf di almamaternya dan mungkin terus berprestasi secara akademis.

Tak hanya menyebut nama universitasnya, Ocha juga kerap mengharumkan nama Indonesia di berbagai turnamen antar perguruan tinggi yang digelar di Negeri Paman Sam.

Berbagai turnamen yang diadakan di perguruan tinggi tentunya menjadi bekal persiapan sebelum kembali ke Indonesia tiga bulan menjelang ajang PPN 2024.

Sama dengan buah dan bagal. Kedua pegolf yang membawa Bali meraih emas di nomor foursome putri ini bahkan berhasil mengejar universitas impiannya dengan prestasinya di bidang golf.

Mewa mendapatkan beasiswa penuh di Kennesaw State University Athletics di Amerika karena berbagai prestasinya di bidang golf. Dia belajar golf dan akademisi di sana.

Di negara adidaya tersebut, Mewa juga banyak mengikuti turnamen golf bernama Universitas dan Indonesia.

Pada saat yang sama, Meville berhasil masuk ke Universitas Adiana Bali di jalan menuju kesuksesan yaitu golf.

Baik Mewa maupun Meville percaya bahwa golf tidak boleh menjadi penghalang bagi mereka untuk berprestasi di bidang akademis, melainkan sebagai pendukung dan motivasi untuk berprestasi secara akademis di perguruan tinggi.

Berikutnya: dukungan dukungan

Beragam prestasi para pegolf peraih emas PON 2024 serta prestasi akademisnya tak serta merta lepas dari dukungan berbagai pihak. Selain orang tua, para atlet juga mendapat dukungan dari Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Golf Seluruh Indonesia (PGI).

Dari Pengprov PGI Bali, bahkan para atlet pun mengincar perguruan tinggi pilihannya melalui jalur prestasi golf.

Apabila hal ini terjadi dan terdapat pegolf yang lebih memilih melanjutkan pendidikan dan berhenti mengikuti turnamen golf untuk sementara atau selamanya, maka keputusan ada di tangan pegolf yang bersangkutan.

“Jika mereka ingin menjadi pegolf profesional, itu keputusan mereka, tapi tugas kita adalah membawa mereka ke sana,” kata Jerry Sorio Viarco, direktur pengembangan atlet junior PGI Pingproof Bali.

Begitu pula dengan Pengprov PGI Jawa Tengah yang tak ingin menghambat aktivitas akademik para atletnya, salah satunya dialami Elaine Wijaja, pegolf terbaik Jawa Tengah.

Elaine awalnya mendaftar PON 2024 atas nama Jawa Tengah, namun Elaine tidak bisa menjadi salah satu pegolf nasional tahun ini karena baru saja masuk ke University of Florida Amerika Serikat dan mengikuti turnamen di sana. PON.

Sekjen PGI Jateng Yusei Harianto tak ingin hal tersebut menjadi penghalang masa depan Ale. Selain itu, di universitas ini, Elaine mendapat beasiswa atas prestasinya di bidang golf.

Meski tidak ada pemain asing, Jawa Tengah tetap meraih emas melalui Yoyo, memberikan provinsi tersebut medali emas pertama di bidang golf.

Beragam pengalaman para pegolf ini menunjukkan bahwa prestasi akademis dan nonakademik bisa berjalan beriringan bahkan saling mendukung.

Yang dibutuhkan hanyalah ketekunan dan tekad untuk mencapai keduanya tanpa mengabaikan salah satu.

Semoga kedepannya semakin banyak atlet Indonesia yang bisa meraih prestasi akademik. Tidak hanya di golf, tapi juga di olahraga lainnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours