Para pemimpin G7 bersatu mendukung ‘gencatan senjata segera’ di Gaza

Estimated read time 2 min read

Athena (ANTARA) – Para pemimpin kelompok G7 pada Jumat (14/6) mengumumkan bahwa mereka bersatu mendukung “gencatan senjata segera” di Jalur Gaza.

“Kami bersatu dalam mendukung perjanjian komprehensif yang telah diusulkan, yang akan mengarah pada gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan semua sandera dan jalan damai yang kredibel menuju solusi dua negara,” kata para pemimpin dalam siaran persnya. melepaskan. pernyataan bersama.

“Kami juga menyerukan peningkatan bantuan kemanusiaan yang signifikan dan berkelanjutan,” kata pernyataan bersama itu.

Pada tanggal 31 Mei, Presiden AS Biden mengatakan Israel mengusulkan perjanjian tiga fase yang akan mengakhiri permusuhan di Gaza dan menjamin pembebasan sandera yang ditahan di wilayah pesisir.

Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran tahanan dan rekonstruksi Gaza.

Pernyataan bersama tersebut juga mengatakan bahwa para pemimpin kelompok G7 berdiri dalam solidaritas untuk mendukung perjuangan Ukraina demi kebebasan dan rekonstruksi negara tersebut sebanyak yang diperlukan.

“Di hadapan Presiden Zelenskyy, kami memutuskan untuk mengeluarkan sekitar $50 miliar menggunakan hasil luar biasa dari aset tetap pemerintah Rusia, sehingga mengirimkan sinyal yang jelas kepada Presiden Putin,” kata pernyataan itu.

“Kami mengintensifkan upaya bersama untuk melucuti senjata dan membubarkan dana industri militer Rusia,” kata pernyataan itu.

Sedangkan di Afrika, para pemimpin G7 mengatakan mereka melanjutkan upaya untuk berinvestasi pada infrastruktur berkelanjutan di benua tersebut dan telah meluncurkan Program Pengembangan Energi di benua Afrika dengan banyak mitra Afrika.

Dalam kasus negara-negara berkembang, mereka menekankan keseimbangan antara pengentasan kemiskinan dan upaya menghadapi tantangan global.

Mereka berjanji untuk memungkinkan Bank Dunia meningkatkan pinjaman sebesar $70 miliar (sekitar Rp 1,154 triliun) sekaligus mendorong komunitas internasional untuk mengatasi beban utang.

Mereka juga mengatakan bahwa mereka meningkatkan kerja sama untuk menggunakan dan mengelola risiko kecerdasan buatan (AI), mengambil langkah nyata untuk mengatasi tiga ancaman yaitu perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati, serta menegaskan kembali komitmen dan peningkatan kerja sama dalam memerangi migrasi. .

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours