Pasar Tunggu Rilis Data Inflasi AS, Rupiah Melemah

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan terus melemah pada perdagangan Rabu (12/6/2024) seiring menunggu rilis data inti inflasi Amerika Serikat (AMERIKA SERIKAT). ) pada Mei 2024. Pada perdagangan dini hari, rupee dibuka menguat 12 poin atau 0,07 persen menjadi Rp 16.303 per dolar AS dari sebelumnya 16.291.

“Pelemahan rupee berlanjut seiring meningkatnya tekanan eksternal,” kata Reni Eka Putri, analis pasar keuangan Bank Mandiri di Jakarta.

Saat ini, investor sedang menunggu rilis data inflasi umum AS untuk Mei 2024 yang diperkirakan turun menjadi 3,5 persen pada Mei 2024 dari April 2024. turun menjadi 3,6% yoy. Pasar juga akan mengharapkan hasilnya. Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Juni 2024 untuk menentukan arah kebijakan bank sentral AS atau The Fed ke depan.

Pada FOMC Juni 2024, bank sentral AS diperkirakan masih mempertahankan Fed funds rate (FFR) di level 5,25 hingga 5,50%. Berdasarkan prakiraan pasar, penurunan suku bunga bank sentral AS, FFR yang pertama, baru akan terjadi pada tahun 2024 dengan peluang penurunan sebesar 46,1 persen pada November 2024 dan penurunan kedua pada Desember 2024 dengan peluang sebesar 40,9 persen

Keterlambatan penurunan FFR disebabkan oleh masih tingginya tingkat inflasi AS sehingga menyulitkan penurunan target bank sentral AS sebesar 2 persen. Pada bulan Mei 2024, tingkat pengangguran AS naik dari 3,9 persen menjadi 4 persen dan jumlah non-farm payrolls naik lebih dari perkiraan pada bulan Mei 2024, dari 165 ribu pekerjaan pada bulan April 2024. Mencapai 272 ribu pada bulan Mei.

Data ketenagakerjaan AS terbaru mengubah ekspektasi penurunan suku bunga The Fed. Di tengah meningkatnya ketidakpastian global, investor masih menunggu rilis FOMC Juni 2024 dan panduan akhir The Fed.

Rainey mengatakan arus keluar modal asing dari pasar Indonesia terus berlanjut dan rupee terus melemah terhadap dolar. Di dalam negeri, waktu pembayaran dividen meningkatkan permintaan terhadap dolar AS.

Dalam jangka pendek, dia memperkirakan rupee akan terdepresiasi dari Rp 16.100 menjadi Rp 16.300 per dolar AS. Sementara pada perdagangan hari ini, dia memperkirakan rupiah akan bergerak dari Rp16.260 per dolar AS ke Rp16.315 per dolar AS.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours