Pascatransformasi, Produktivitas Melonjak di Pelabuhan Jamrud Nilam Mirah

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, MEDAN — PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), subholding dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, telah menunjukkan kemampuannya dalam mempersingkat waktu tunggu pelabuhan setelah melakukan transformasi signifikan. Dengan melakukan berbagai inovasi dan pembenahan infrastruktur, terminal Jamrud, Nilam, dan Mirah Surabaya mampu mengurangi waktu tunggu kapal. 

Transformasi yang dilakukan meliputi modernisasi fasilitas, peningkatan efisiensi operasional dan penerapan teknologi maju yang semuanya berkontribusi pada pengurangan pelabuhan tetap.

Langkah-langkah tersebut tidak hanya meningkatkan produktivitas pelabuhan tetapi juga memberikan manfaat besar bagi pengguna jasa. 

Mengurangi masa tinggal di pelabuhan berarti kapal dapat melanjutkan perjalanannya secara langsung, sehingga mengurangi biaya operasional dan meningkatkan kecepatan pengiriman barang. Jumlah pelabuhan kapal di Terminal Jamrud kini bisa mencapai 53,74 jam, turun dari sebelumnya 63,10 jam.

Hal ini sejalan dengan komitmen SPMT untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa pelabuhan dan memperkuat operasional logistik pelabuhan tanpa peti kemas di Indonesia dengan menerapkan sistem PTOS-M di terminal Jamrud, Nilam dan Mirah di Surabaya mulai Mei 2023.

Kepala Cabang Jamrud Nilam Mirah Muh Junaedhy mengatakan transformasi ini berkontribusi terhadap efisiensi operasional dengan mengurangi waktu berlabuh sebesar 14,8 persen dari 57,39 jam per kapal pada kuartal I 2023 menjadi 48,88 jam per kapal pada kuartal I 2024. berkurang sebesar 40 persen, dari 6,4 jam per kapal menjadi 3,8 jam per kapal.

Transformasi dan standarisasi operasional di Terminal Jamrud Nilam Mirah juga berdampak pada peningkatan trafik hingga Mei 2024. Secara umum trafik bongkar muat di Terminal Jamrud Nilam Mirah hingga Mei 2024 mencapai 1.987.180 ton/m3, meningkat 15,62 persen. Pencapaian seluruh lalu lintas kargo sampai Mei 2023 sebesar 1.718.694 ton/m3,” kata Junaedhy.

Junaedhy mengatakan, SPMT terus melakukan proses transformasi dan standardisasi operasional dan komersial di seluruh pelabuhan berdasarkan enam pilar utama yaitu Proses Bisnis, Sumber Daya Manusia, Teknologi, Peralatan, Infrastruktur dan HSSE. 

Selain mengurangi port stay dan kargo stay secara signifikan, salah satu penerapan nyatanya adalah penerapan PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multiguna) di Terminal Jamrud. Sistem telah menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan sepanjang tahun 2023.

Penerapan PTOS-M terbukti meningkatkan produktivitas dengan mencatat throughput yang tinggi dalam Ton/Kapal/Hari (T/S/D).

Hingga Mei 2024, kinerja produktivitas General Cargo meningkat sebesar 26,31 persen dari 1.494 T/S/D pada periode yang sama tahun 2023 menjadi 1.887 T/S/D year-on-year (YoY). Throughput Curah Kering juga meningkat sebesar 11 persen dari 3.303 T/S/D menjadi 3.665 T/S/D, sedangkan Curah Cair meningkat sebesar 29,49 persen dari 2.156 T/S/D menjadi 2.793 T/N/A pada periode yang sama.

Terminal Jamrud, bagian dari Pelabuhan Tanjung Pérak di Surabaya, merupakan pusat curah kering dan kargo umum yang terdiri dari tiga dermaga, yaitu Jamrud Utara dan Barat untuk pelayanan kargo umum internasional dan curah kering, serta Jamrud Selatan untuk pelayanan kargo umum nasional. Terminal ini menangani berbagai komoditas seperti produksi beras, gula, jagung dan besi.

SPMT Cabang Jamrud Nilam Mirah juga mempunyai peran penting dalam pengelolaan kargo komoditas beras yang diimpor dari Vietnam, Thailand dan negara lainnya untuk didistribusikan ke berbagai wilayah di Jawa Timur. 

Sekretaris Perusahaan SPMT Fiona Sari Utami menambahkan, keberhasilan Terminal Jamrud Nilam Mirah dalam mengurangi port stay menunjukkan komitmen kuat perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi industri maritim.

Kedepannya, SPMT akan terus berinovasi dan berupaya mengadopsi teknologi terkini untuk meningkatkan pelayanan dan operasional pelabuhan.

“Dengan komitmen kuat dan transformasi berkelanjutan, SPMT siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di industri logistik dan kepelabuhanan. Menjadi kekuatan bagi pertumbuhan ekonomi dan kelancaran logistik nasional,” kata Fiona.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours