Pasukan China Gunakan Kapak saat Bentrok dengan Tentara Filipina di Laut China Selatan

Estimated read time 2 min read

Manila: Penjaga Pantai Tiongkok menggunakan berbagai senjata, termasuk tongkat, pisau, dan kapak, dalam bentrokan dengan Angkatan Laut Filipina di perairan sengketa Laut Cina Selatan.

Kebuntuan dimulai pada hari Senin ketika militer Filipina mencoba untuk memasok personel marinir yang ditempatkan di kapal perang yang ditinggalkan di Thomas II Shoal.

Sebuah video baru mengenai konfrontasi tersebut, yang direkam oleh militer Filipina pada Rabu malam, menunjukkan perahu-perahu kecil yang dipimpin oleh tentara Tiongkok berteriak dan menggunakan tongkat karet sebagai sirene.

Militer Filipina mengatakan seorang awak kapal penjaga pantai Beijing yang membawa kapak mengancam akan menyerang tentara Filipina dengan kapak, sementara yang lain melontarkan ancaman serupa.

Menurut militer Filipina, seorang tentara kehilangan satu jari dalam insiden tersebut, sehingga menyebabkan penjaga pantai Tiongkok menyita atau menghancurkan peralatan Filipina, termasuk senjata.

Sebuah video bentrokan yang dirilis oleh Manila kontras dengan foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah Beijing pada hari Rabu yang menunjukkan pasukan Tiongkok tidak bersenjata.

Selama konfrontasi, Beijing bersikeras bahwa penjaga pantainya berperilaku profesional dan sabar, dan mengklaim bahwa tidak ada tindakan langsung yang diambil terhadap personel Filipina.

Namun klip yang dibagikan oleh militer Manila menunjukkan seorang pelaut Tiongkok berdiri di dek sambil mengacungkan kapak.

Klip lain menunjukkan pelaut penjaga pantai Tiongkok memukuli perahu karet Filipina dengan tongkat. Pria kedua juga terlihat menikam perahu itu dengan pisau.

Pada Kamis (20/6/2024), militer Filipina mengatakan kepada AFP, “Personel (penjaga pantai Tiongkok) mulai melemparkan batu dan benda lain ke arah personel kami.

“Mereka juga memotong (perahu tiup) sehingga tidak berfungsi,” ujarnya.

Awak kapal Filipina, yang mengenakan helm dan seragam coklat, tidak membawa senjata dalam klip tersebut.

Di tengah bentrokan yang disertai kekerasan, CCG (Penjaga Pantai Tiongkok) juga mengerahkan gas air mata dan membunyikan sirene untuk menciptakan lebih banyak kekacauan, kata militer Filipina.

Kepala Staf Angkatan Darat Filipina Brigadir Jenderal Romeo Browner mengatakan pada hari Rabu bahwa personel Filipina yang tersisa tidak bersenjata dan bertempur dengan tangan kosong.

Dalam salah satu klip, terdengar suara dalam bahasa Tagalog bahwa seseorang “kehilangan jari”.

Manila menuduh Beijing melakukan pembajakan terhadap pasukannya.

Mereka menuntut pengembalian barang-barang Tiongkok yang “dicuri”, termasuk tujuh senjata, dan perbaikan peralatan yang rusak.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours