Pasukan PBB Tolak Perintah Israel Tinggalkan Lebanon Selatan

Estimated read time 2 min read

BEIRUT, Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) menolak perintah tentara Israel untuk meninggalkan pos-pos di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.

Juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti mengatakan kepada situs berita Israel bahwa Israel telah meminta UNIFIL untuk menarik pasukannya hingga jarak 5 kilometer dari perbatasan, namun memutuskan untuk tidak meninggalkan posisi kontributor UNIFIL.

“Pemantau PBB tetap berada di semua posisi dan meskipun ada kesulitan, kami terus memantau situasi, namun penembakan yang sedang berlangsung membatasi kemampuan untuk memantau dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Lebanon,” tegas Tenenti.

“Keselamatan dan keamanan pengamat PBB adalah prioritas utama,” ujarnya.

Ia menegaskan, semua pihak yang terlibat dalam perjuangan harus memastikan hal tersebut.

Ketegangan antara Israel dan UNIFIL, serta di antara negara-negara yang menyumbang pasukan termasuk Indonesia, Italia, Irlandia dan Perancis, telah meningkat selama berminggu-minggu setelah pasukan pendudukan Israel berulang kali melepaskan tembakan ke posisi UNIFIL.

UNIFIL mengatakan kemarin bahwa pasukan Israel menyerang markas besarnya dan dua fasilitas terdekat di kota Nakura, Lebanon selatan.

Pada hari Kamis, tank Merkava Israel menembaki menara observasi, langsung menghantamnya, menewaskan dua penjaga perdamaian Indonesia. “Mereka dirawat di rumah sakit karena luka ringan,” kata UNIFIL dalam sebuah pernyataan.

Pasca serangan tersebut, Kementerian Luar Negeri Italia memanggil duta besar Israel untuk Roma.

Pada Jumat pagi, pasukan Israel kembali menyerang pos pemeriksaan, melukai dua tentara Sri Lanka.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours