Patung Marilyn Monroe akan dipindahkan menyusul kontroversi penduduk

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Patung kontroversial legenda Hollywood Marilyn Monroe telah ditempatkan di Palm Springs. Itu dihapus setelah menimbulkan kemarahan warga dan pengunjung. Patung setinggi 7,9 meter ini menciptakan kembali adegan terkenal dari film “Seven Years of Thought” tahun 1955 di mana pakaian Monroe memperlihatkan Flick saat dia berdiri di atas jeruji kereta bawah tanah. Kota New York. Seperti dilansir laman Business Insider, Sabtu (8/10), patung bertajuk “Forever Marilyn” itu akan dipindahkan ke lokasi lain dalam batas Downtown Park. Baca Juga: Rumah Marilyn Monroe Disahkan sebagai ‘Selamanya’ Landmark Budaya Patung Marilyn Baca Juga: Mesin Jiwa Menciptakan Marilyn Monroe Digital dengan AI “Dewan Kota sangat senang telah menemukan solusi yang memuaskan untuk masalah ini. Hal ini telah memecah belah banyak orang di komunitas kami,” kata Walikota Jeffrey Bernstein dalam sebuah pernyataan. Patung tersebut telah menjadi bahan perdebatan sejak dikembalikan ke Palm Springs pada tahun 2021, dengan beberapa warga menyebutnya tidak pantas dan seksis. Saat ini, patung tersebut berdiri di tepi taman. Di sebelah Museum Seni Palm Springs Patung ini dibuat pada tahun 2011 oleh pematung Seward Johnson dan telah dipamerkan di beberapa lokasi di seluruh Amerika Serikat. dan Australia Karya seni tersebut dibeli seharga $1 juta, atau sekitar R15,9 miliar, oleh grup pariwisata Palm Springs PS Resorts pada tahun 2020, menurut surat kabar Art. Pengembalian patung tersebut pada tahun 2021 memicu protes. Para peserta memegang poster bertuliskan: “Ini bukan nostalgia. Ini adalah misogini” dan “Marilyn ada di mana saja. Tapi di sini. » “Patung Marilyn Monroe setinggi 26 kaki ini dirancang agar pengunjung dapat berjalan di antara kedua kakinya. Lihat ke dalam pakaiannya. dan memotret selangkangan atau pantatnya untuk bersenang-senang,” kata pendiri Women’s March Foundation, Emiliana Querega saat itu, menurut CBS News. “Itu adalah seksisme. eksploitasi dan aku benci perempuan. Meskipun dia meninggal, Marilyn juga tidak merasa damai,” tambahnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours