Paya Pinang Group inisiasi penanaman padi gogo di sela sawit

Estimated read time 3 min read

JAKARTA (Antara) – PT Hasjarat Tajipta (Paya Penang Group) mulai menanam padi gogo sebagai tanaman campuran antar perkebunan kelapa sawit di lahan empat kelompok tani mitra (Puktan) binaan perusahaan.

Perwakilan Direktur PT Hasjarat Tjipta, Bambang Iko mengatakan, integrasi padi gogo dan tanaman sawit mendukung Program Rakyat Peremajaan Kelapa Sawit (PSR) dan padi gogo di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut).

“Ada lebih dari 29 kelompok masyarakat yang bermitra dengan kelompok Pai Penang. Keempat kelompok masyarakat yang melakukan PSR hari ini seluas 186 hektare,” kata Bambang dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Sebelumnya, acara tanam serentak pertama Program PSR dan Padi Gogo telah dilaksanakan pada Sabtu (9/7) di Kecamatan Laut Tador, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

Ditambahkannya, selain budidaya kelapa sawit, padi gogo juga ditanam sebagai tanaman campuran yang bibitnya disediakan oleh Rumah Kelapa Sawit Indonesia (RSI).

Sedangkan empat puktan yang terlibat yakni Puktan Thani Mandiri, Savita Makmur, Wahana Savit Jaya, dan Puktan Tulang Baru.

Menurut dia, setelah penerapan PSR di wilayah Batubara akan dilanjutkan di wilayah Asahan, Sumut.

Ketua Rumah Kelapa Sawit Indonesia (RSI) Kachok Somarto menambahkan, pihaknya selalu mendampingi petani dan perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan.

Ia berkata: Kami berharap ke depan para petani tidak hanya menjual kurma tetapi juga memproduksi kelapa sawit untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Ia menambahkan: “Masalah pangan akan menjadi sensitif di masa depan karena jumlah penduduk masih terus bertambah dan daya dukung lahan semakin berkurang.”

Sementara itu, tidak semua negara mampu memproduksi pangan dan energi.

Beliau mengatakan: Sebagai negara yang terletak di garis khatulistiwa, sangat memungkinkan bagi kita untuk menghasilkan pangan dan energi yang berkelanjutan, termasuk tanaman padi di dataran tinggi, yang selain memberikan ketahanan pangan, juga memberikan nutrisi penting bagi tubuh manusia.

Pj Raja Muda Batubara Heri Wahyudi Marpong memuji Grup Pai Penang yang memperkenalkan padi gogo sebagai tanaman campuran dalam budidaya kelapa sawit.

Harry Wahudi mengatakan, upaya yang dilakukan Pai Penang ini sejalan dengan rencana Pemerintah Kabupaten Batubara untuk menurunkan laju pertumbuhan jangka pendek yang masih sangat tinggi di kabupaten tersebut.

Beliau mengatakan, kita berharap budidaya padi gunung yang memiliki kandungan gizi dapat membantu menekan laju pertumbuhan di wilayah kita.

Sementara itu, Sulaiman Jinting dari HarvestPlus Solutions menambahkan bahwa padi gogo yang ditanam di Pai Penang berasal dari benih yang diberi biofortifikasi zinc, yang bergizi tinggi dan cocok untuk pengobatan di lahan kering kecil.

Direktur Jenderal (Komentar) Budidaya Kelapa Sawit dan Aneka Sawit (SELMA) Kementan, Sawit dan Aneka Hasil Sawit (SELMA) Ardi Praptonu mengatakan, Terkait program PSR dan budidaya padi gogo, Kementan melakukan konversi Batobara , Wilayah Labohan Batu dan Serdang Badagai menjadi wilayah Pilot project atau kemitraan perusahaan percontohan dengan petani kelapa sawit.

Beliau mengatakan: Kita berharap budidaya padi gogo dapat memperkuat ketahanan pangan kita, padi gogo dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours