PB ESI sebut aturan batas usia game tak berdampak pada talenta esport

Estimated read time 1 min read

JAKARTA (ANTARA) – Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) mengumumkan batasan usia untuk mengakses game tidak akan memengaruhi bakat esports.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) Bambang Moegono mengatakan penerapan pembatasan usia untuk mengakses game online sebenarnya bisa meningkatkan reputasi esports.

“Kami tidak yakin aturan tersebut akan menghambat perkembangan talenta. Justru kami yakin aturan tersebut akan semakin meningkatkan reputasi esports,” kata Bambang kepada ANTARA, Selasa.

“Orang-orang akan memahami bahwa esports adalah permainan, dan ya, saya tidak melihat ada yang berbahaya selama itu adalah permainan yang sesuai dengan usia.”

Menurut Bambang, salah satu permasalahan dalam bermain game adalah karakter dapat dipengaruhi oleh konten dalam game sehingga dapat mempengaruhi psikologi pemainnya. Oleh karena itu, merupakan ide bagus untuk menerapkan aturan pembatasan usia di game Anda.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merekomendasikan pemblokiran permainan yang diyakini berdampak buruk bagi anak-anak, dan Free Fire adalah salah satunya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah mempertimbangkan rekomendasi pemblokiran game online Free Fire yang diyakini berdampak buruk bagi anak-anak.

“Cabornya sendiri sudah ada kategorinya,” kata Bambang, “secara internasional ada 16+ dan tergantung penyelenggaranya 17-18.”

“Yang paling penting adalah pendampingan. Di esports itu ada pelatihnya dan segala macamnya. Disitulah kejadiannya,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours