PBB desakkan akuntabilitas setelah 75 orang tewas di Bangladesh

Estimated read time 1 min read

Istanbul (ANTARA) – Ketua Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Volker Turk, menyerukan akuntabilitas dan dialog di Bangladesh setelah serangkaian protes disertai kekerasan yang menewaskan 75 orang.

“Semua pihak harus menahan diri dan pasukan keamanan harus memastikan bahwa penggunaan kekuatan konsisten dengan hukum hak asasi manusia internasional,” kata Turk, seperti dilansir Anadolu, Sabtu.

Bangladesh memberlakukan jam malam nasional dan mengerahkan tentara ketika jumlah korban tewas akibat protes mahasiswa yang disertai kekerasan meningkat menjadi 75 orang.

Setidaknya 30 orang tewas pada hari Jumat (19 Juli) ketika protes anti-pemerintah pecah di negara Asia Selatan tersebut, kata sumber kepolisian Dhaka kepada Anadolu. Selain itu, lebih dari 2.000 orang terluka dalam pertempuran di seluruh negeri.

“Melibatkan generasi muda adalah cara terbaik dan satu-satunya untuk maju,” tambah Turk.

Protes terhadap sistem kuota 56 persen untuk pekerjaan publik meningkat di Bangladesh minggu ini.

Pemerintah menutup institusi pendidikan. Namun mahasiswa tidak mau meninggalkan kampus dan universitas.

30% dari 56% bagiannya dialokasikan kepada anak dan cucu warga Bangladesh yang ikut serta dalam Perang Kemerdekaan tahun 1971.

Pada hari Minggu, pemerintah diperkirakan akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung untuk mengurangi jumlah tersebut menjadi 20%.

Sumber: Anadolu

Bangladesh menaikkan harga bahan bakar ke level tertinggi yang pernah ada

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours