PBB kecam pembubaran partai oposisi Thailand

Estimated read time 2 min read

Istanbul (ANTARA) – Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk mengecam keputusan Thailand yang membubarkan partai oposisi Move Forward Party (MFP) dan melarang tokoh-tokohnya berpolitik selama beberapa tahun.

Turk mengatakan tindakan tersebut mengganggu proses demokrasi dan pluralisme politik.

“Keputusan ini berdampak serius terhadap kebebasan berpendapat dan berserikat serta hak masyarakat untuk berpartisipasi dalam urusan publik dan kehidupan politik Thailand,” ujarnya, Kamis (8/8).

Mahkamah Konstitusi Thailand pada Rabu (7/8) memutuskan MFP – yang memenangkan kursi terbanyak pada pemilu lalu – bersalah karena mengancam monarki konstitusional dan keamanan nasional saat mereka menganjurkan reformasi hukum keagungan negara.

Lese-majeste mengacu pada kejahatan menghina atau menunjukkan rasa tidak hormat kepada raja yang sedang berkuasa atau pemerintah yang berdaulat.

Turk mengatakan mekanisme hak asasi manusia PBB telah lama menimbulkan kekhawatiran bahwa larangan tersebut tidak sejalan dengan kewajiban Thailand berdasarkan Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik dan harus ditinjau ulang.

“Tidak ada partai politik atau politisi yang mengharapkan hukuman seperti itu karena secara damai menganjurkan reformasi hukum, terutama dalam mendukung hak asasi manusia,” katanya.

Turk meminta pemerintah Thailand untuk memastikan “demokrasi yang aktif, kuat dan inklusif” yang menghormati hak atas kebebasan berekspresi dan berserikat, dan berhenti menggunakan hukum yang mulia untuk menekan suara-suara kritis.

Selain membubarkan partai, MK Thailand melarang enam anggota parlemen MFP berpolitik selama 10 tahun ke depan.

MFP adalah partai politik terkemuka kesembilan di Thailand yang dibubarkan sejak tahun 2007.

Partai tersebut telah berkampanye sebelum pemilu tahun lalu untuk mengubah undang-undang keagungan yang melindungi raja dari kritik jika ia membentuk pemerintahan.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours