PBB kucurkan Rp1,5 T untuk atasi krisis kemanusiaan di 10 negara

Estimated read time 2 min read

Jenewa (ANTARA) – Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan telah mengucurkan US$100 juta (1,55 triliun rupiah) dari Dana Darurat Pusat untuk mengatasi kesenjangan pendanaan kritis dalam keadaan darurat kemanusiaan.

Kantor koordinasi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa dana darurat akan membantu 10 negara di Afrika, Amerika, Asia dan Timur Tengah.

Lebih dari sepertiga dana darurat baru akan digunakan untuk operasi bantuan di Yaman dan Ethiopia, berjumlah US$20 juta (309 miliar rupiah) dan $15 juta (232 miliar rupiah).

Di negara-negara ini, masyarakat berjuang menghadapi dampak kelaparan, pengungsian, penyakit, dan bencana iklim.

Paket pendanaan baru ini juga akan mendukung operasi kemanusiaan di negara-negara yang terkena dampak konflik dan pengungsian selama bertahun-tahun yang diperburuk oleh guncangan iklim.

Negara-negara ini termasuk Myanmar ($12 juta), Mali ($11 juta), Burkina Faso ($10 juta), Haiti ($9 juta), Kamerun ($7 juta) dan Mozambik ($7 juta).

Negara-negara yang saat ini menghadapi kekeringan dan banjir akibat El Niño, seperti Burundi ($5 juta) dan Malawi ($4 juta), juga termasuk dalam pendanaan ini.

“Dalam banyak keadaan darurat kemanusiaan, kurangnya dana menghalangi lembaga bantuan untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkan… menyelamatkan nyawa… Ini sangat menyedihkan,” kata Wakil Sekretaris Utama Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat (CERF) Joyce Msuya.

Msuya menjelaskan pendanaan CERF merupakan suntikan dana darurat sebagai upaya terakhir untuk mencegah hal terburuk dan menyelamatkan nyawa ketika sumber daya kemanusiaan lainnya tidak mencukupi.

“Kami sangat membutuhkan perhatian donor yang lebih besar dan berkelanjutan terhadap krisis pendanaan ini,” katanya, sambil menambahkan.

Paket pendanaan terbaru ini merupakan alokasi darurat kedua yang mengalami kekurangan dana pada tahun ini, setelah pencairan dana sebesar US$100 juta (1,55 triliun rupiah) pada bulan Februari ke tujuh negara.

Namun, $200 juta (Rp3,1 triliun) yang dikeluarkan untuk krisis kemanusiaan yang kekurangan dana adalah jumlah terendah dalam tiga tahun terakhir, kata pernyataan itu.

Tahun ini, komunitas kemanusiaan telah meminta sekitar US$49 miliar (759 triliun rupiah) untuk menjangkau 187 juta orang paling rentan dalam krisis di seluruh dunia.

Namun, baru 29 persen permintaan pendanaan yang diterima, menyisakan selisih sebesar US$35 miliar (544 triliun rupiah).

Sumber: Anadolu

Konflik berkepanjangan di Sudan telah menciptakan krisis kemanusiaan

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours