PBB mengingatkan memburuknya krisis kemanusiaan dan pengungsi Lebanon

Estimated read time 2 min read

Hamilton, Kanada dlbrw.com – Juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Selasa (1/10) memperingatkan bahwa krisis kemanusiaan di Lebanon semakin parah dan semakin banyak orang yang mengungsi setelah Israel memerintahkan evakuasi 30 desa di Lebanon selatan.

Dujarric menyatakan, meski situasi berbahaya, personel Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon (UNIFIL) tetap menjalankan tugasnya.

Dia memperingatkan bahwa “tanpa sumber daya yang memadai, pekerja kemanusiaan berisiko kehilangan dukungan yang sangat mereka butuhkan bagi seluruh penduduk Lebanon.”

Dujarric merujuk ke Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) dan mengatakan bahwa karena kelanjutan perintah evakuasi tentara Israel, 30 desa di selatan Lebanon berada di bawah pengaruh, diperkirakan bahwa jumlah pengungsi di Lebanon akan terus berlanjut.

Ia juga menekankan bahwa “lebih dari 100.000 orang kini telah bermigrasi dari Lebanon ke Suriah dan lebih dari 200.000 orang telah mengungsi dari Lebanon selatan.”

Ketika ditanya apakah serangan Israel terhadap Lebanon merupakan pelanggaran terhadap Resolusi 1701 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau tidak, beliau menjawab sebagai berikut: “Serangan yang dilakukan Israel merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah Lebanon dan bertentangan dengan hal tersebut. dengan Resolusi 1701 di Itu diterima pada 11 Agustus 2006.”

Keputusan tersebut juga menyerukan penghentian permusuhan antara Lebanon dan Israel dan pembentukan zona demiliterisasi antara Garis Biru dan Sungai Litani, yang merupakan perbatasan de facto antara Lebanon dan Israel, yang hanya dapat dikuasai oleh tentara Lebanon. dan UNIFIL berkata, “Ada senjata dan peralatan militer di daerah tersebut.”

“Serangan terus-menerus yang dilakukan Hizbullah dan kelompok bersenjata non-negara lainnya di Jalur Biru merupakan pelanggaran terhadap Resolusi 1701.”

Ketika ditanya tentang hak Israel untuk membela diri, Dujarric menjawab: “Setiap negara di kawasan tampaknya membela diri dengan caranya sendiri.” Kami berharap ketegangan akan berkurang dan perang akan berakhir.

Dujarric juga mengklarifikasi bahwa tidak ada permintaan penarikan staf PBB dari Lebanon dan UNIFIL serta staf lainnya tetap melanjutkan tugasnya.

Terkait Gaza, Dujarric menyatakan karena kekurangan sumber daya, bantuan pangan bulanan tidak tersalurkan kepada 1,4 juta warga Gaza. Dia menunjukkan bahwa serangan Israel dari udara, darat dan laut terhadap Jalur Gaza terus berlanjut dan jumlah korban serta pengungsian warga sipil terus berlanjut.

Terkait evakuasi medis, Dujarric mengatakan delapan orang, termasuk tujuh anak-anak, dievakuasi dari Gaza ke Rumania untuk mendapat perawatan medis khusus pada Senin (1/10).

Mitra kesehatan PBB melaporkan hampir 12.000 pasien belum dievakuasi dan masih perlu dievakuasi sejak penutupan Rafah pada Mei lalu, tambahnya.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours