PBB sebut lebih dari sejuta orang terdampak banjir di Sudan selatan

Estimated read time 2 min read

JOHANNESBURG dlbrw.com – Lebih dari satu juta orang terkena dampak banjir menyusul hujan lebat di Sudan Selatan, kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCAA).

Menurut laporan situasi yang dirilis oleh OCHA pada akhir pekan, banjir telah menyebabkan sekitar 271.000 orang mengungsi, memaksa mereka mencari perlindungan di tempat yang lebih tinggi di sebagian besar wilayah negara tersebut.

OCHA mencatat bahwa hujan lebat dan banjir membuat 15 jalur utama distribusi bantuan kemanusiaan tidak dapat dilalui, sehingga sulit untuk menyalurkan bantuan ke daerah yang terkena dampak.

Sudan Selatan, negara termuda di dunia, sedang menghadapi banjir terburuk dalam beberapa dekade, yang menyebabkan kerusakan besar, pengungsian massal, dan kerusakan parah pada infrastruktur dan mata pencaharian masyarakat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada hari Senin bahwa 58 fasilitas kesehatan di lima wilayah terendam air, sementara sekitar 90 fasilitas lainnya tidak dapat diakses.

Sekitar 15 jalan utama juga terputus, termasuk jalan menuju ibu kota, Juba, di mana layanan kesehatan tersier tersedia.

WHO menambahkan bahwa banjir telah memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah kritis di Sudan Selatan, yang saat ini menampung sekitar 800.000 pengungsi dan mereka yang melarikan diri dari konflik bersenjata di negara tetangganya, Sudan.

Kasus kolera dan malaria sedang meningkat

Badan Kesehatan PBB melaporkan dua dugaan kasus kolera di Renk County, di bagian utara Negara Bagian Upper Nile, tempat 60 persen pengungsi dan orang yang kembali ke negaranya berada.

Pada tanggal 29 September, kasus malaria sedang meningkat, dengan lebih dari 120.000 kasus dan 31 kematian akibat penyakit tersebut.

WHO telah melaporkan 55 insiden gigitan ular dalam lima minggu terakhir.

“Manusia berada dalam kondisi peningkatan kerentanan akibat trauma yang berulang,” kata Dr. Humphrey Karamagi, perwakilan WHO untuk Sudan Selatan, mengatakan organisasi tersebut bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan mitra lainnya untuk memastikan akses terhadap layanan kesehatan dasar.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours