PBB sebut serangan Israel di Lebanon “sama sekali tidak bisa diterima”

Estimated read time 2 min read

Hamilton, Kanada dlbrw.com – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya jumlah korban sipil akibat serangan Israel yang terus berlanjut di Lebanon.

“Sekretaris Jenderal sangat prihatin dengan meningkatnya jumlah korban sipil yang kita lihat di wilayah Beirut,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric pada konferensi pers.

Dujarric mencatat bahwa daerah pemukiman di Beirut, Lebanon, “sekali lagi” menjadi sasaran “serangan udara Israel yang intens tadi malam.”

Dia menambahkan, “Serangan-serangan ini terus berlanjut di wilayah lain di Lebanon. Jumlah korban sipil akibat kampanye (militer) ini benar-benar tidak dapat diterima.”

Dujarric meminta semua pihak untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil.

Ia juga mengatakan bahwa Imran Riza, koordinator khusus perwakilan PBB di Lebanon, mengumumkan pendanaan tambahan sebesar $2 juta (sekitar Rp 31,2 miliar) dari dana kemanusiaan Lebanon “untuk mengatasi situasi yang memburuk, meningkatkan total pendanaan menjadi 12 juta USD (sekitar Rp 187,2 miliar) hingga saat ini.”

Mengutip Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Dujarric mengungkapkan keprihatinan PBB terhadap keselamatan warga sipil, terutama setelah perintah evakuasi dikeluarkan Israel di wilayah selatan Lebanon.

Dujarric menegaskan kembali bahwa Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) terus menjalankan misinya “meskipun dalam situasi yang sangat berbahaya”.

Ia menambahkan, delegasi terus menyerukan kepada semua pihak untuk mengurangi ketegangan dan menerapkan sepenuhnya Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.

Resolusi 1701, yang diadopsi pada 11 Agustus 2006, menyerukan diakhirinya konflik antara Lebanon dan Israel dan pembentukan zona demiliterisasi antara Garis Hijau, perbatasan de facto antara Lebanon dan Israel, dan Sungai Litani, yang hanya mengizinkan Lebanon agar angkatan bersenjata dan UNIFIL memiliki senjata dan peralatan militer di wilayah itu.

Sekjen PBB ‘sangat prihatin’ dengan memburuknya situasi di Tepi Barat yang diduduki

Perwakilan PBB juga mengungkapkan keprihatinan Guterres atas memburuknya situasi di Tepi Barat yang diduduki.

Dujarric berkata: “Sekretaris Jenderal sangat prihatin dengan memburuknya situasi di sana, termasuk serangan udara Israel tadi malam di kamp pengungsi Tulkarem, yang diyakini telah menewaskan 18 warga Palestina, termasuk anak-anak dan melukai banyak lainnya.”

“Dia dengan tegas mengutuk kematian tersebut,” tambahnya, mengutip seruan Sekjen PBB untuk “kepatuhan yang ketat terhadap hukum internasional,” serta menekankan bahwa warga sipil dan infrastruktur sipil harus dilindungi setiap saat.

Dujarric juga menegaskan kembali perlunya komunitas internasional bersatu untuk mengakhiri siklus kekerasan dan mengupayakan “solusi dua negara, yang tetap menjadi satu-satunya solusi yang adil dan abadi terhadap konflik Israel-Palestina”.

“Kekerasan yang kita saksikan harus dihentikan,” tegasnya.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours