PBB serukan stakeholder Bolivia lindungi tatanan konstitusional

Estimated read time 2 min read

Washington (ANTARA) – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres “sangat prihatin” dengan laporan upaya menggulingkan pemerintah di Bolivia dan menyerukan mitra regional untuk menjaga ketertiban konstitusi.

“Sekretaris Jenderal menyerukan kepada seluruh aktor Bolivia, termasuk Angkatan Darat, untuk menjaga ketertiban konstitusi dan menjaga perdamaian,” kata Sekretaris Jenderal Guterres, seperti disampaikan juru bicara Stephane Dujarric, Kamis.

Pengumuman tersebut muncul setelah Presiden Bolivia Luis Arce menghadapi upaya kudeta ketika tentara mundur setelah menduduki Plaza de la Paz dan menyerbu gedung pemerintah.

Pemberontakan militer dimulai pada sore hari setelah sebuah tank yang membawa Jenderal Juan José Zúñiga yang dipecat terlihat memaksa masuk ke gedung pemerintah.

Arce kemudian memperingatkan tentang “mobilisasi non-militer” dan dalam pidatonya di depan para menterinya di televisi nasional beberapa menit setelah upaya kudeta.

Ia mengajak masyarakat bersatu melawan pemerintah dan membela demokrasi.

“Saat ini dunia sekali lagi dihadapkan pada tuntutan yang melemahkan demokrasi di Bolivia. Kita membutuhkan rakyat Bolivia untuk berorganisasi dan berkumpul melawan kudeta,” kata Acre.

Presiden Bolivia berjanji bahwa negaranya “sedang mengalami upaya kudeta” yang dipimpin oleh Zúñiga. Zúñiga dicopot dari jabatannya pada Selasa ini setelah diancam oleh mantan presiden Evo Morales.

Arce menghadapi pemimpin upaya kudeta di koridor gedung pemerintah setelah sebuah mobil lapis baja menabrak pintu.

“Lepaskan semua kekuatan ini secepatnya! Itu perintahnya”, teriak Zúñiga.

Upaya kudeta gagal setelah Arce menunjuk Jenderal José Wilson Sánchez untuk memimpin tentara dan memerintahkan pasukan untuk kembali ke posisi mereka.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours