Pedagang Papua rutin terima pesanan daun ketupat saat Idul Adha

Estimated read time 2 min read

Sentani (Miraj) – Pedagang Kepausan Meri Kubric selalu menerima pesanan daun ketupat saat perayaan Idul Adha.

“Mama Haji selalu menelpon kami atau datang langsung ke rumah untuk mendapatkan 1.000 lembar anyaman daun ketupat,” kata Meri Kubrick yang sehari-hari berjualan di Pasar Induk Utiva kawasan Apipura, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin.

Menurut cerita orang tua tersebut, daun kelapa yang digunakan untuk membuat sambal berasal dari pekarangan rumahnya yang banyak terdapat pohon kelapa.

Beliau bersabda, “Maha Suci Allah, setiap hari raya Idul Fitri, baik Idul Adha maupun Idul Fitri selalu membawa keberkahan bagi kita, karena pendapatan bisa meningkat dibandingkan hari-hari biasa.”

Ia menjelaskan, ia berjualan sayur mayur dari kebunnya setiap hari atau membeli di pasar malam untuk dijual lagi saat pagi hari.

Ia menambahkan, “Pendapatan yang diterima dibagi untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan anak di sekolah.”

Ia menambahkan, pemesanan bahan ketupat tidak hanya pada saat Idul Adha atau Idul Fitri saja, melainkan setiap minggunya masyarakat meminta pembuatan ketupat untuk dijual di Koto Makassar.

“Kami juga punya reservasi ketubah yang diambil oleh ibu-ibu yang membutuhkan, jadi kami selalu menyediakannya saat mereka menelepon kami,” ujarnya.

Jika 10-15 lembar gubuk dijual dengan harga 20.000-30.000 dollar AS, maka lembaran gubuk non woven biasanya dijual dengan harga 50.000 dollar AS karena jumlahnya banyak.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours