Pegi Ngaku Tak Membunuh Vina Cirebon, Analisis STR Sperma Harga Mati

Estimated read time 2 min read

CIREBON – Tersangka pembunuhan Vina Cirebon alias Pegi Setiawan alias Perong tak mengakui perbuatannya usai konferensi pers Polda Jabar, Minggu (26 Mei 2024).

Peggy mengatakan di Mapolda Jabar usai siaran pers bahwa “Saya telah difitnah, tidak diperkosa dan tidak dibunuh” selama dalam tahanan polisi.

Dalam siaran persnya, Humas Polda Jabar Peggy, Kompol Jules Abraham Abast dan Drekrim Coombs beberapa kali melontarkan isyarat untuk membantah seluruh informasi yang disampaikan Paul Sorwan.

Peggy terlihat menggelengkan kepalanya beberapa kali sebagai tanda bahwa ia membantah pernyataan manajer PR dan Durkheim yang menyebutkan peran Peggy dalam pembunuhan Vina dan Rizk. “Bohong,” kata Peggy dengan bibir bergerak.

Usai pengungkapan tersebut, Peggy pun angkat bicara menanggapi pernyataan polisi tersebut. Peggy mengaku semua tudingan terhadap dirinya tidak benar. “Aku ingin bicara,” kata Peggy.

Namun polisi langsung kabur meninggalkan Peggy di area konferensi pers depan kantor Polda Jabar. Namun, Peggy tetap bersikeras untuk berbicara. “Saya tidak pernah membunuh, saya siap mati,” kata Peggy.

Kekerasan seksual merupakan kejahatan serius yang dapat menimbulkan trauma fisik dan mental permanen.

Trauma ini tidak hanya berdampak pada korban namun juga keluarganya. Oleh karena itu, tindak pidana tersebut perlu dilakukan sesuai hukum agar terdakwa dapat mengambil hikmah dan korban mendapatkan keadilan.

Tes DNA forensik biasanya dilakukan dengan menggunakan DNA inti short tandem repeat (STR) atau STR autosomal.

Pada kasus pemerkosaan, STR kromosom dapat mengungkap pemerkosaan karena terdapat campuran sumber DNA antara DNA korban dan DNA pelaku. Kromosom Y hanya ditemukan pada pria.

Sperma hidup di dalam air mani pria. Air mani sendiri merupakan cairan yang keluar dari penis saat pria mengalami ejakulasi.

Di dalam rahim, sperma dipisahkan dari sperma dan berenang menuju sel telur. Jika berhasil bertemu dengan sel telur, maka gabungan keduanya akan berkembang menjadi embrio.

Jika air mani diproduksi di luar vagina dan menempel di kulit, maka sperma yang tersimpan di dalam cairan tersebut masih bisa bertahan selama beberapa waktu.

Menurut para ahli, sperma hanya mampu bertahan beberapa menit di kulit manusia. Apalagi jika tangan atau kulit Anda sangat kering.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours