Pelabuhan Patimban diharapkan terintegrasi dengan kawasan industri

Estimated read time 2 min read

Subang (ANTARA) – Wakil Subang Imran berharap ke depan Pelabuhan Patimban bisa terintegrasi dengan kawasan industri di kawasan itu sehingga bisa terbentuk Kawasan Ekonomi Subang.

“Secara umum kami Pemerintah Sementara Subang mendukung pengembangan investasi. Termasuk pengembangan Pelabuhan Patimban,” kata Imran di Subang, Sabtu.

Ia mengatakan, Pemda Subang telah mengambil langkah nyata untuk mendorong investasi, yakni melalui pemberlakuan Peraturan Promosi Penanaman Modal Daerah dan Peraturan Pelabuhan Daerah.

Ia mengatakan, dengan adanya komitmen pengembangan investasi, mereka berharap pelabuhan Patimban dan kawasan industri di Subang ke depan bisa terintegrasi. Dengan begitu, Kawasan Ekonomi Subang akan terbentuk.

“Pelabuhan Patimban dan kawasan industri di Subang bisa digabung. Jadi saya sangat berharap kepada pemerintah kabupaten agar kawasan industri di Subang bisa dilebur menjadi satu kawasan ekonomi Subang,” ujarnya.

Ia mengatakan, Pemda Subang bersedia mendukung pengembangan Pelabuhan Patimban dan berharap keberadaan Pelabuhan Patimban memberikan dampak baik tidak hanya bagi Subang tetapi juga bagi ibu kota negara yang baru.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan bersama PT Port Patimban Internasional (PPI) dan PT Patimban International Vehicle Terminal (PICT) terus mengembangkan Pelabuhan Patimban untuk menyediakan kendaraan laut sekaligus outlet bisnis bagi para pebisnis. Jawa Barat.

Pelabuhan Patimban telah dibangun dan dikembangkan dalam berbagai tahapan antara lain Tahap I-1 (2018-2021), Tahap I-2 (2022-2025) dan akan dilanjutkan pada Tahap II dan Tahap III.

Pemerintah juga membangun ekosistem pelabuhan Patimban dengan mengembangkan kawasan cadangan untuk mendukung kelancaran operasional pelabuhan.

Saat ini Pelabuhan Patimban memiliki beragam fasilitas operasional antara lain gerbang otomatis di terminal internasional, area penerimaan di terminal domestik dan internasional, fasilitas lengkap di area inspeksi, area concourse, area penyimpanan, CCTV 20 titik dan penerangan di area penyimpanan. . . dan sampai

Pelabuhan tersebut juga dilengkapi dengan CIQP (Customs Immigration Quarantine Procedure) untuk menunjang kegiatan ekspor dan impor. Pelayanan pelayaran di pelabuhan ini dilakukan secara online melalui Inaportnet.

Menurut Kementerian Perhubungan, pada tahun 2021 Terminal Mobil berkapasitas 218.000 CBU/tahun akan melayani operasional dengan total muatan 31.856 CBU/tahun atau 15 persen dari kapasitas throughput.

Kemudian pada tahun 2022 total beban meningkat menjadi 198.064 CBU/tahun atau 91,1 persen dari kapasitas, dan pada tahun 2023 total beban menjadi 224.935 CBU/tahun atau 103,18 persen dari kapasitas.

Selain itu, pada Juni 2024, total muatannya sebanyak 90.659 CBU atau 41,59 persen dari kapasitas.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours