Pelabuhan Penting Penyokong Ekonomi Rakyat Masa Raja Airlangga Bertakhta

Estimated read time 2 min read

Airlangga, Raja Cahoripan dikenal kurang ambisius dalam menguasai wilayah tersebut. Hanya di Putri Panu di Tulongagung dan di wilayah yang sekarang menjadi Kecamatan Ngloram, Plora dua kali membalas dendam Haji Worawari dari Loaram, Jawa Tengah.

Menanggapi serangan balik tersebut, Airlangga dikabarkan telah mengumpulkan pasukannya di Desa Batacan. Pelatihan tentara sukses. Pertama, Watan dikalahkan oleh Putri Panoda yang menghancurkan Istana Mas.

Pada penyerangan berikutnya, Airlangga membalas serangan Wurawari dari Lwaram. Airlangga mengaku tewasnya Dharmawangsa Teguh, raja Mataram terakhir pada masa Jawa Timur. Airlang disebut membantu Mpu Narotama dalam penyerangan tersebut.

Menurut buku “Tiga Belas Raja Paling Berpengaruh dalam Sejarah Kerajaan Jawa”, penyerangan Luarama terjadi setelah pembangunan istana baru di Kahoriban. Setelah membunuh peziarah Irlanga Voravari, ia menumpas pemberontakan Vijayavarman dari Venkar pada tahun 1035 M.

Sejak saat itu, Airlangga mampu memperluas wilayah Cahoriba (Sidoarjo) mulai dari Pasuruan (timur) hingga Madiona (barat). Selain itu, wilayah kekuasaan Airlangga meluas hingga pesisir utara Jawa, Surabaya, dan Toba.

Kedepannya Tuban akan menjadi pusat komersial yang dapat menunjang kehidupan perekonomian Cahoriba. Sebagai raja, Airlangga tidak terlalu serakah untuk menambah cabang kekuasaan lain.

Jadi setelah membalas dendam pada Raja Voravari dan menumpas pemberontakan Vijayavarman. Airlangga fokus pada pembangunan internal untuk melindungi keamanan negaranya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Pembangunan infrastruktur banyak dimulai pada tahun 1036 M, disusul Asrama Vijaya yang konon selesai dibangun di Bendungan Waringin Sapta (1037 M), dan jalan yang menghubungkan kawasan pesisir dengan pusat kerajaan.

Selain itu, Airlangga memperbaiki pelabuhan Hojungjaloh di muara Sungai Brantas (dekat Surabaya), membuka pegunungan Bukangan (1041 SM), dan memindahkan pusat pemerintahan dari Kahoriban ke Daha.

Dalam kehidupan beragama, Erlang dikenal dengan toleransinya terhadap agama lain. Oleh karena itu, wajar jika Airlangga kemudian diangkat menjadi pelindung agama Hindu, Siwa, dan Budha.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours