Pelajar SMK di Malang Ditemukan Tewas Tak Wajar, Polisi Turun Tangan

Estimated read time 2 min read

MALANG – Seorang remaja di Malang ditemukan tewas di rumahnya dalam keadaan tidak wajar. Korban Syahroni ditemukan tewas pada Jumat (7/7) dengan banyak luka di bagian mata dan bibir. Korban diduga meninggal dunia akibat diserang.

Polsek Gondanglegi dan Inafis Reskrim Polres Malang telah melakukan olah TKP di rumah keluarga Gunawan (44) di Dusun Baran, RT 13 RW 1, Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi.

Sementara jenazah Syahroni dibawa ke ruang forensik RS Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk dilakukan autopsi. Proses otopsi terus dilakukan untuk mengetahui penyebab meninggalnya seorang siswa SMK swasta di Kecamatan Gondanglegi, Malang.

Pejabat Desa Urek Urek Sulaiman Arif menjelaskan, korban pertama ditemukan tewas di ruang tamu rumah oleh ibunya. Namun sang ibu tidak mengetahui bahwa anaknya telah meninggal. Saya pikir bayinya sedang tidur. Karena sudah dua hari aku tidak pulang.

“Jumat pagi. Sang ibu menemukan jasad korban di ruang tamu rumahnya. Namun ibunya mengira dia sedang tidur karena sudah dua hari dia tidak pulang. Kebetulan ibunya mengalami gangguan penglihatan, kata Sulaiman Arif, Sabtu (7/6/2024).

Namun hingga malam hari korban belum juga bangun. Hal itu membuat ibunya curiga. Saat hendak bangun, tiba-tiba tubuh korban menjadi kaku dan dingin. Selain itu, saat dilakukan pengecekan, ponsel korban juga hilang.

“Ibu korban tiba-tiba berteriak hingga membuat tetangga berdatangan. Dari informasi pihak keluarga, ponsel korban hilang, kata Arif lagi.

AKP Gandha Shah Hidayat, Kasat Reskrim Polres Malang, mengatakan, berdasarkan keterangan ibu korban, pagi tadi terdengar suara orang berjalan masuk ke dalam rumah.

Tapi langkahnya tidak bisa disebut sebagai langkah kaki korban, atau suara kaki orang yang membawa korban, kata Kantha.

Sebelum meninggal, adik korban menyelimutinya karena kakinya kedinginan. Belakangan, saat menjelang subuh, tubuh korban menjadi kaku. “Saat tetangga memeriksa jenazah korban, ditemukan luka di bagian mata dan bibir,” ujarnya.

Ia juga belum bisa memastikan penyebab luka di tubuh korban karena disiksa atau dibunuh. Proses otopsi di kamar mayat RSSA Malang masih berlangsung. Tim forensik juga mengambil sampel perut korban, jelasnya.

Sejauh ini, polisi masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi untuk mengungkap kasus tersebut. “Kami terus melakukan penyelidikan mendalam untuk menemukan titik terang dalam kasus ini,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours