Pelatih mohon maaf ke warga karena gagal bawa Aceh ke final sepak bola

Estimated read time 2 min read

Banda Aceh (ANTARA) – Pelatih sepak bola putra Aceh Rasiman meminta maaf kepada masyarakat karena gagal membawa tim tuan rumah ke final Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut usai dikalahkan Jawa Timur 3-2.

Saya mohon maaf kepada masyarakat Aceh karena sayalah yang paling bertanggung jawab, kata Rasiman dalam jumpa pers usai pertandingan, di Banda Aceh, Senin.

Sebelumnya, Jawa Timur berhasil mengalahkan tuan rumah Aceh 3-2. Hasil ini membuat Jatim lolos ke final melawan Jabar. Sedangkan tuan rumah akan merebut medali perunggu bersama Kalimantan Selatan.

Rasiman menegaskan, tidak ada yang boleh disalahkan atas hasil tersebut, sebab dirinya sebagai pelatih mempunyai tanggung jawab penuh.

“Tidak ada yang salah, saya pelatih yang bertanggung jawab,” ujarnya.

Jawa Timur mencetak gol setelah kapten Aceh Gazi yang berposisi sebagai bek mengalami cedera serius pada pertengahan babak pertama dan tidak bisa melanjutkan pertandingan.

Hilangnya bek kunci, kata Rasiman, sudah dianalisa sehingga ia mendatangkan Refiansyah untuk membantu pertahanan meski tak berjalan sempurna. Namun, saya menghormati para pemain yang telah bekerja keras.

Sebaliknya, terkait gol kedua Jatim, kata dia, bukan karena kesalahan pertahanan, melainkan konsentrasi pemain yang hilang saat wasit tidak meniup peluit akibat pelanggaran yang terjadi di lapangan. timur. garis pertahanan Jawa.

Saya kira gol kedua itu membuat seluruh pemain kehilangan. Karena menurut saya seharusnya kartu kuning, tapi tidak dianggap umpan silang, kata Rasiman.

Sementara itu, Pelatih Jatim Fakhri Husaini mengucapkan rasa syukurnya bisa meraih kemenangan melawan tuan rumah malam ini, karena semangat tinggi dan kerja sama tim para pemain.

“Pantas memang masuk final, dan kami sangat fokus untuk meraih emas di PON Aceh-Sumut,” ujarnya.

Selain itu, ia juga memuji kepemimpinan wasit yang memimpin pertandingan malam ini. Dan ia bersyukur PSSI bereaksi cepat pasca kontroversi laga Aceh vs Sulteng, atau bisa saja hal itu tidak terjadi di laga kali ini.

PSSI cerdas merespons cepat penyebab pertandingan kemarin (Aceh-Sulteng). Kalau kemarin tidak ada alasan, mungkin hari ini terjadi, kata Fakhri Husaini.

Dalam kesempatan tersebut, Fakhri pun merasa sedih karena harus mengalahkan tim tuan rumah, namun semua harus paham, inilah sepak bola dan harus profesional.

Sedih sekali karena saya berasal dari Aceh. Tapi ini sepak bola, tentu saya harus bersikap profesional, kata Fakhri Husaini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours