Pelestarian Seni Budaya Melayu Digelar Lewat KSM 2024 di Batam

Estimated read time 2 min read

BATAM – Pertunjukan yang bertujuan melestarikan seni dan budaya Melayu digelar dengan pertunjukan Kennduri Seni Melayu (KSM) yang digelar di Kawasan Harbour Bay Park di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada 7-9 Juni 2024.

Festival Seni Melayu ini dirancang sebagai perayaan yang juga bisa dinikmati masyarakat Malaysia di negara tetangga.

Diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Batam, acara bertema ‘Memasukkan Seni ke dalam Tradisi’ ini dimeriahkan dengan lebih beragamnya pertunjukan seni Malaysia, Indonesia, dan Melayu.

Selain itu, run time yang lebih panjang disertai dengan lebih banyak pertunjukan, workshop budaya, tarian rakyat, pameran koleksi Museum Haji Raja Ali serta pameran kuliner dan UMKM.

Lagu, musik dan tarian Malaysia meramaikan malam pembukaan Art Kendur Malaysia. Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam Festival Seni Malaysia.

“Mari bersama kita rayakan dan lestarikan budaya Melayu di Kepri,” kata Wali Kota, Sabtu (8/6/2024).

Di Kota Batam, budaya Melayu sangat kental terasa, yang selanjutnya menjadi akar budaya lokal dan dituangkan dalam acara rutin tahunan. Melalui acara ini, para pelaku seni pertunjukan asal Malaysia diberikan kesempatan untuk menunjukkan kreativitasnya dalam melestarikan budaya Melayu di Batam.

Sejalan dengan agenda Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kennduri Seni Melayu terpilih menjadi salah satu dari 110 Acara Karismatik (KEN) di Indonesia.

Program strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini mempromosikan destinasi pariwisata melalui kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan mendorong wisatawan nusantara untuk berwisata ke Indonesia.

“Festival Kesenian Melayu merupakan upaya mempromosikan seni dan budaya Melayu di Kota Batam sekaligus menjadikannya sebagai daya tarik wisata. “Kegiatan ini juga dapat membantu meningkatkan jumlah wisatawan dan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat setempat,” kata Nia Niskaia, kepala pakar pariwisata dan ekonomi kreatif Adiatama, pada pembukaan Malaysian Art. kejadian Kendur.

Acara tahun ini juga mengundang seniman dari Brunei Darussalam dan Kuala Lumpur untuk menghidupkan dan mempromosikan seni Melayu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours