Pelindo Lampung komitmen berantas pungli dan suap di area pelabuhan

Estimated read time 2 min read

Bandarlampung (ANTARA) – Pelindo Regional 2 Lampung berkomitmen menghilangkan pungutan liar (waste) dan suap di wilayah pelabuhan wilayah operasionalnya melalui digitalisasi pelabuhan. “Perubahan digitalisasi yang dilakukan bertujuan untuk memangkas birokrasi dan mempermudah operasional pelabuhan bagi pengguna jasa,” kata GM Pelindo Regional 2 Panjang Imam Rahmiyadi terkait pengumumannya di Bandarlampung, Minggu.

Katanya, ini adalah cara pengorbanan diri untuk menghilangkan pemborosan dan korupsi.

“Sistem digital diterapkan tidak hanya pada operasional armada saja, namun juga pada lini pelayanan lainnya. Salah satunya dengan penerapan Single Truck Identification Data (STID) yang merupakan inisiatif nasional Stranas PK,” ujarnya .

Menurut dia, hal itu dilakukan untuk memantau kendaraan yang beroperasi di Pelabuhan Panjang, sehingga operasional bongkar muat dan operasional pemeliharaan pelabuhan lainnya dapat dilakukan dengan aman tanpa memungut biaya.

“Aplikasi STID telah bekerja sejak tahun 2022 untuk mendukung program Stranas PK. Selain itu, Pelindo menyediakan aplikasi atau sistem untuk melaporkan kegiatan penipuan, korupsi dan pencurian dana masyarakat kepada seluruh pemangku kepentingan yang memiliki informasi dan ingin melaporkan kegiatan tersebut.” Pegawai Pelindo diinstruksikan untuk melanggar aturan melalui sistem independen, yaitu sistem pelaporan di website Pelindo Bersih.pelindo.co.id,” ujarnya.

Ia juga mengimbau kepada seluruh pengguna jasa dan masyarakat lainnya, jika menemukan adanya aktivitas terkait pencurian uang atau suap, dapat melaporkannya melalui WBS.

ALFI/ILFA Otoritas Daerah Lampung dan Otoritas Pelayaran Indonesia (DPC INSA) cabang Lampung memuji tekad Pelindo dalam menghilangkan pemborosan dan suap melalui penomoran pelabuhan.

“Pemeriksaan layanan kapal Pelindo dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja melalui aplikasi digital, sehingga prosesnya lebih singkat dan tidak diperlukan kontak fisik di mesin. Hal ini menutup kesenjangan antara di Stasiun Panjang, detail layanan menjadi jelas, jadi kami senang, kata H. Yusirvan.

Pengelolaan pelabuhan yang diterapkan di Pelabuhan Panjang terus dilakukannya agar pelayanan para pengguna pelabuhan tidak dipungut biaya.

“Pengoperasian kapal di Pelabuhan Panjang kini dapat dilakukan dengan mudah dan transparan melalui pemanfaatan teknologi digital,” imbuhnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours