Pelindo-TNI AL kolaborasi konservasi bakau untuk wisata pesisir

Estimated read time 2 min read

Surabaya (ANTARA) – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut (TNI AL) dan mahasiswa menjaga hutan bakau di kawasan wisata pantai Romokalisari, Surabaya, Jawa Timur.

Warsilan, Direktur Kelautan Pelindo, mengatakan konservasi, termasuk gerakan penanaman mangrove, merupakan bentuk tanggung jawab sosial pegawai Pelindo terkait penerapan green port.

“Sangat tepat jika ESR Pelindo mendukung inisiatif peningkatan kerja sama TNI Angkatan Laut dan pengembangan wilayah pesisir Indonesia,” ujarnya, Jumat di Surabaya, Jawa Timur.

Warsilan mengatakan ESR memperkuat hubungan Pelindo dengan masyarakat dan pemangku kepentingan pesisir lainnya serta bersinergi dengan operasional bisnis Pelindo sebagai operator pelabuhan.

Konsep Green Port melibatkan kemitraan dengan masyarakat lokal untuk mempromosikan praktik berkelanjutan dan melindungi lingkungan yang penting bagi generasi mendatang.

Kolonel Korps Marinir (P) Edhi Supriyono, Wakil Komandan Komando Pendidikan Operasi Angkatan Laut, menekankan perlunya bekerja sama untuk melindungi lingkungan pesisir karena banyak orang memperoleh mata pencaharian dan manfaat ekonomi dari wilayah pesisir.

“Setelah mendapat ‘Peluang Pembangunan Maritim (Binpotmar)’, TNI Angkatan Laut berharap dapat menginisiasi kerja sama yang lebih besar dalam pengembangan wilayah pesisir di masa depan,” ujarnya.

General Manager Terminal Teluk Lamong David Pandapotan Sirait menambahkan, hutan bakau sangat bermanfaat dalam mewujudkan konsep green port atau pelabuhan ramah lingkungan Pelindo.

Ia menjelaskan, perlindungan mangrove memberikan banyak manfaat ekonomi, antara lain terciptanya daya tarik wisata pesisir dan habitat beragam biota laut yang dapat dimanfaatkan secara bertanggung jawab oleh para nelayan.

“Selain itu, sebagai bagian dari konsep Green Harbor, hutan bakau mengurangi emisi, meningkatkan kualitas udara dan air, serta melindungi garis pantai,” kata David.

Untuk itu, Terminal Teluk Lamong bertujuan untuk mendukung dan mendampingi warga Romokalisari dalam melakukan penanaman mangrove melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan prioritas lingkungan.

“Ribuan bibit mangrove untuk operasi hari ini telah disuplai dari hasil program ini,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours