Pemangku pariwisata Bali bangun ekosistem MICE

Estimated read time 2 min read

Denpasar (ANTARA) – Stakeholder Pariwisata Bali melalui koordinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membangun ekosistem yang mendukung Meeting, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE).

Senin lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno pada konferensi MICE To Meet You di Denpasar mengakui bahwa dalam beberapa tahun terakhir pasca merebaknya COVID-19, High Level Meetings di Bali menjadi sumber pengunjung.

“MICE akan menjadi andalan selama 3 tahun berturut-turut, dimulai dari pertemuan G20, pertemuan ASEAN, dan Konferensi Air Dunia. Dan pada tahun-tahun mendatang, acara MICE akan terus berlangsung. Jadi kami sedang membangun ekosistem untuk meminta dukungan Anda,” ujarnya.

Menurut Menparekraf, pertemuan para pemangku kepentingan dunia usaha secara tidak langsung telah mempercepat pemulihan pariwisata, karena satu kegiatan akan menghasilkan jumlah kunjungan yang banyak.

“Empat tahun berjuang untuk mencapai titik ini. Astunkara bersyukur Bali pulih lebih cepat dari perkiraan baik jumlah maupun kualitas pada tahun 2025. Ternyata Bali menunjukkan angka di atas sebelum pandemi,” ujarnya.

Oleh karena itu, jalur wisata ini terus dibangun. Pemerintah juga berupaya menciptakan level playing field agar kegiatan tidak hanya terfokus di Bali Selatan.

Sandiaga meyakini penyelenggaraan MICE yang baik merupakan salah satu hal yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Bali. Oleh karena itu, efek samping seperti menginap di hotel tidak hanya menguntungkan hotel berbintang saja

“Untuk MICE tingkat menteri kemarin kami melakukan kegiatan di Singaraja. Kegiatan juga dimulai di daerah lain. banyak daerah lain di luar Bali Selatan,” ujarnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyampaikan dampak kegiatan konferensi terhadap pariwisata yang mengalami peningkatan kehadiran.

Menurut BPS, pada Juli 2024, jumlah pengunjung akan meningkat 17 persen dibandingkan tahun 2023, dengan jumlah wisatawan asing yang masuk ke Tanah Air sebanyak 7,75 juta orang selama tujuh bulan tahun 2024.

Sandiaga mengatakan konferensi berdampak tinggi tersebut adalah Multilateral High-Level Partnership Forum (HLF-MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 yang saat ini dilaksanakan di kawasan ITDC Nusa Dua.

“Ini adalah pariwisata yang berkualitas. Wisata MICE Kami berharap angka-angka ini akan mendorong peningkatan belanja wisatawan MICE. Wisatawan Bali sendiri menghabiskan US$1.625, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional,” kata Sandiaga.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours