Pembangunan Ibu Kota Nusantara Perlu Partisipasi Publik

Estimated read time 3 min read

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI – Pembangunan Ibu Kota Negara Indonesia (IKN) kini diusung sebagai ibu kota pintar atau smart city baru Indonesia. Kehadiran IKN diyakini dapat mendukung transisi ekonomi menuju lingkungan transisi energi. 

Untuk menciptakan dialog dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan IKN, Direktorat Informasi dan Komunikasi Ekonomi dan Kelautan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengadakan pertemuan talkshow Genposting Influencer Gathering “Sejauh mana perkembangan IKN di Banyuangi, Jawa Timur”. 

Direktur Perdagangan dan Industri serta Komunikasi, Direktur Informasi dan Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Septriana Tangari saat itu mengatakan, pembangunan perbaikan infrastruktur digital di IKN akan terkait dengan Organisasi Pemerintahan Berbasis Ekonomi (SPBE). Didirikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Badan Usaha Pemerintah (SPBE) terkait dengan penggelaran Pusat Data Nasional (PDN) yang dibangun dalam tiga tahap, salah satunya IKN, kata Septriana dalam keynote Speech-nya (13/6/2024).

Dalam perencanaan dan pengembangan IKN, Septriana menekankan partisipasi dan integrasi masyarakat. Penjelasan Septriana dalam pasal yang ditambahkan pada SK No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, bahwa salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah tingkat inklusi, yaitu peran dan partisipasi masyarakat yang berdampak pada pembangunan. 

“Pemerintah bukan satu-satunya lembaga yang menciptakan hal ini, namun seluruh masyarakat diajak untuk ikut bersama-sama. Masyarakat dapat berpartisipasi dalam dialog publik, diskusi, kolaborasi, perluasan, meninggalkan pendapat, dan kontribusi hukum lainnya.” Jadi, jangan ragu. untuk menyajikan konten yang baik dan pantas kepada pemerintah,” kata Septriana.

Terkait pengembangan IKN, Panji Himawan, Tenaga Ahli Koperasi dan Industri Kreatif Otoritas Ibu Kota Nusantara, mengatakan ada sembilan wilayah perencanaan (WP) yang dibentuk di sekitar Kawasan Pusat Pemerintahan (KIPP), yang diharapkan bisa menjadi bisnis di IKN. dan Indonesia.

Banchi menjelaskan, pengembangan IKN mengikuti prinsip green, smart, inklusif, kuat dan berkelanjutan. Ia berharap IKN dapat menjadi mesin baru transformasi Indonesia berbasis inovasi dan teknologi serta ekonomi hijau. 

Terkait pengamanan, Panji mengatakan restorasi hutan akan dilakukan di IKN.

“Ada kebun pembibitan Mentavir yang menghasilkan 5 juta bibit, walaupun masih belum cukup, namun akan sangat membantu untuk reboisasi. Karena hutan yang ada di IKN sekarang bukan hutan alam, melainkan hutan industri.” Kami secara bertahap akan mengubahnya menjadi nyata alami. hutan,” jelas Panchi.

Direktur Pembangunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, Chakra Nagara mengatakan, pengerjaan pembangunan IKN oleh PUPR sudah 42,46 persen​​​​ 10 Agustus 2024 dengan total 104 lampu. janji. . 

Pembangunan Istana, progresnya mencapai 71,82 persen, sedangkan Kantor Presiden progresnya 84 persen, disusul Gubernur Presiden, Busbumpress Mess dan sponsornya mencapai 89 persen.​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​progresif Sistem progresif-progress-provance-advance-advance-uploads yang mempromosikan kekacauan busbumpress.

Khagra menjelaskan, pengembangan IKN masih menghadapi tantangan yang memerlukan fokus terhadap lingkungan dan keberlanjutan. 

“Kami fokus pada pembangunan ramah lingkungan, meminimalkan polusi dan berusaha mengendalikannya sehingga tidak ada pohon yang ditebang. Jika ada, pohon-pohon tersebut harus diganti dengan lebih banyak pohon,” tambah Khagra.

Sesuai harapan IKN untuk menjadi smart city dan mengikutsertakan peran serta masyarakat, Kabupaten Panyuwangi mempunyai proyek daerah penting yang diberi nama “Desa Pintar”, kata Direktur Dinas Komunikasi Bahasa dan Informasi serta Sandi Negara Kabupaten Panyuwangi, Budi Santoso. Smart Village memberikan banyak layanan kepada masyarakat. Budi mengatakan, hal tersebut meliputi pelayanan publik, dukungan keuangan, kesehatan, kemiskinan, informasi hukum, pendidikan dan kebudayaan, serta menjamin kemampuan masyarakat.

“Jadi kapasitas di Banyuwangi kita kembangkan dari bawah sampai ke bawah yaitu desa. Lalu kita beri nama Smart Kampung sebagai super app untuk membantu masyarakat,” jelas Budi.

Terkait partisipasi masyarakat, Wawan Puji Siswanto, seorang pembuat konten di Indonesia, mengatakan penting bagi masyarakat, khususnya pembuat konten, untuk berpartisipasi dalam berbagi informasi. Termasuk soal IKN.

“Sebagai konten kreator, kami yakin dapat memberikan informasi yang baik tentang IKN dan mendorong kemajuannya. Sebagai konten kreator di dunia konstruksi, saya mempunyai tanggung jawab untuk juga memberikan informasi kepada investor,” jelas Vavan. 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours