Pemerintah Aceh dan Lembaga Wali Nanggroe Dukung Pembuatan Film Roman Berlatar Tsunami Aceh dan Hubungan RI-Afsel

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Persiapan syuting film gabungan antara pelaku industri film Indonesia dan Cape Town, Afrika Selatan tengah dilakukan. Film ini berkisah tentang hubungan cinta mahasiswa Universitas Syiah Kuala Aceh terkait bencana tsunami di Aceh dan hubungan RI dan Afrika Selatan.

Kerjasama di bidang perfilman ini diyakini akan menjadi senjata yang baik dalam mempererat hubungan kedua negara, khususnya hubungan sosial dan budaya. Hal ini penting mengingat kedua negara memiliki hubungan sejarah dan sosial yang mendalam sejak awal Islamnya Syekh Yusuf Al Macassari dari Makassar dan Tuan Guru dari Tidore.

Selain itu, suku Melayu Tanjung merupakan bagian dari diaspora Indonesia dan saat ini berpenduduk lebih dari 330.000 jiwa.

KBRI Cape Town telah menunjuk Faiez Maulana, Konsul Protokol dan Konsuler, untuk melakukan pertemuan dengan beberapa pihak di Aceh pada 30 Juli hingga 1 Agustus 2024.

Kepala Humas KBRI bertemu dengan anggota Tuha Peut Wali Nanggroe Aceh, Prof. Syahrizal Abbas di Sekretariat Wali Nanggroe Aceh.

Pertemuan itu berlangsung hangat. Prof. Syahrizal menunjukkan dukungan pihak Wali Nanggroe terhadap rencana produksi film tersebut. Menurutnya, pembuatan film ini merupakan cara yang efektif untuk menampilkan budaya Aceh kepada masyarakat dunia.

Percakapan memanas, tawa riang disela saat Prof. Syahrizal menceritakan pengalamannya di luar negeri, baik saat kuliah di Kanada maupun saat perjalanan bisnis ke Kairo, Mesir.

Selain itu, KJRI Cape Town juga bertemu dengan Almuniza Kamal, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh. Acara tersebut diselenggarakan berdasarkan kearifan lokal khususnya di Cut Nun Cafe, Ulee Kareng Banda Aceh.

Sambil menyeruput aroma kopi Aceh, terjadi perbincangan menarik. Almuniza mengatakan, Pemerintah Aceh siap mendukung pembuatan film tersebut. Film tersebut akan menjadi inspirasi untuk memajukan pariwisata di Aceh.

Selain itu, perwakilan KJRI Cape Town juga bertemu dengan Presiden FH USK Dr. M. Gaussyah dan staf. Dr. Gaussyah sangat bangga dengan rencana pembuatan film yang pastinya akan bertempat di FH USK. Ia juga siap membantu jika naskahnya mengharuskan siswa untuk syuting film tersebut.

Usai kunjungan, Faiez Maulana bertemu dengan Davi Abdullah, aktor film lokal Aceh. Davi dan timnya akan mendukung mitra yang akan mendukung syuting di Aceh.

Davi merupakan peraih Piala Citra Festival Film Indonesia (2021) untuk film dokumenter Tiga Wajah di Tanah Syariah. Film dokumenter ini juga mendapatkan penghargaan pada kategori hak asasi manusia pada Festival Film Internasional di Cannes (2023).

KBRI Cape Town, Tudiono, mengatakan silaturahmi dan pertemuan dengan berbagai pihak yang diselenggarakan KJRI Cape Town, Aceh, dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai film tersebut pada waktunya dengan meningkatkan nilai dan semangat “makna”. menjadi’, memahami kepemilikan film oleh masyarakat Aceh dan tentunya mempunyai kontribusi yang berarti.

Film ini akan mengambil lokasi syuting di Aceh dan Cape Town di Afrika Selatan dan diperkirakan akan melakukan pengambilan gambar dalam waktu dekat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours