Pemerintah bakal tambah insentif PPN DTP dan kuota FLPP

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah akan meningkatkan kredit pajak pertambahan nilai (PPN DTP) dan kuota subsidi dana likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk memperkuat kelas menengah.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah telah menyetujui kenaikan potongan PPN DTP properti dari 50 persen sebelum paruh kedua tahun 2024 menjadi 100 persen hingga Desember 2024. Selanjutnya, target kuota FLPP juga dinaikkan dari 166 persen. ribu unit, menjadi 200 ribu unit mulai 1 September 2024.

Oleh karena itu, kedua kebijakan yang mulai berlaku pada 1 September (2024) ini juga diharapkan dapat mendorong kemampuan kelas menengah dalam mendukung sektor konsumen. “Kita tahu bahwa sektor konsumen dan perumahan mempunyai multiplier effect yang besar,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto pada konferensi pers dialog bertema “Peran dan Potensi Kelas Menengah Menuju Indonesia Emas 2045” di Jakarta, Selasa.

Airlangga mengatakan kedua program tersebut bertujuan untuk memperkuat kelas menengah yang dianggap sebagai motor penggerak perekonomian.

Ia mendefinisikan masyarakat kelas menengah adalah masyarakat dengan pola konsumsi dimana pengeluaran tertinggi biasanya terjadi pada sektor makanan dan minuman, disusul perumahan, kesehatan, pendidikan dan hiburan atau sektor jasa.

Saat ini, sektor perumahan merupakan salah satu pengeluaran terbesar bagi masyarakat kelas menengah, oleh karena itu kebijakan pemerintah di sektor ini menjadi penting.

Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian, mengatakan tambahan insentif PPN dan subsidi perumahan akan berdampak positif terhadap keberlangsungan kelas menengah di masa depan.

“Karena PPN DTP sangat dirasakan oleh masyarakat menengah dan merupakan dorongan perekonomian yang cukup baik, maka kami menambah jumlah unit hunian FLPP dan menambahkan PPN DTP pada properti,” jelasnya.

Ia menambahkan, kedua kebijakan tersebut telah disetujui Presiden Joko Widodo pada pekan lalu dan rincian regulasinya sedang disusun melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebelumnya mengumumkan kuota perumahan bersubsidi skema FLPP pada tahun 2025 akan disesuaikan dengan program Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Saya lupa jumlahnya, (kuotanya) harus lebih banyak (dibandingkan tahun lalu) karena program Pak Prabowo (Presiden terpilih) 3 juta rumah, jadi kami atur, pasti lebih tinggi (usulan kuota),” kata Menteri PUPR usai Rapat Kerja Komite V DPR RI pada Rabu (22/08) di Jakarta.

Ia mengatakan, sebelum adanya kuota FLPP pada tahun 2024, terdapat 166 ribu unit rumah, namun kini kuota tersebut telah habis.

“Sekarang sudah diumumkan habis, kami minta tambahan kuota kepada FLPP,” kata Basuki.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours