Pemerintah dan swasta kolaborasi dorong pertumbuhan fasilitas olahraga

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bekerja sama dengan pihak swasta, PT Datra Internusa, untuk mendorong pengembangan fasilitas olahraga.

“Assessment PUPR 2023 menunjukkan ada 22 stadion yang perlu direnovasi. Faktanya, banyak kabupaten dan kota yang tidak memiliki GOR. Penanggung Jawab Olahraga Komunitas Kementerian Pemuda dan Olahraga, mengatakan dalam pernyataan yang diterima media untuk perekonomian, termasuk peningkatan penjualan pakaian, pariwisata, olahraga, dan penjualan tiket.

Ia menambahkan: “Di tingkat masyarakat, fasilitas seperti sekolah juga terbatas. Masih banyak sekolah yang belum mempunyai lapangan olah raga yang cukup atau bahkan tidak ada sama sekali.

Suyadi kemudian mengatakan pihaknya saat ini berupaya menambah jumlah fasilitas olahraga dengan memanfaatkan ruang terbuka.

“Ide kami mengenai ruang terbuka untuk olahraga bisa berupa stadion hingga pejalan kaki. Dan kami berharap pihak swasta bisa mengambil peran lebih,” kata Suyadi.

Niat baik Kemenpora disambut baik oleh PT Datra Internusa yang telah lama fokus pada pengembangan ruang publik, ruang budaya, dan ruang olahraga.

Perusahaan konstruksi ini terkenal dengan pengalamannya dalam merenovasi fasilitas olahraga di Indonesia, seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Internasional Jakarta dan Stadion Manahan di Solo, serta Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung.

“Kehadiran venue yang berkualitas dapat mendorong aktivitas perekonomian dan budaya masyarakat. Melalui stadion multifungsi, masyarakat tidak hanya dapat menikmati pertandingan olahraga, tetapi juga acara kesenian, konser, dan kegiatan rekreasi lainnya,” jelas PT Datra Internusa Veronica Thiodora. bahwa dampak ekonominya tinggi, bahkan “untuk meningkatkan perekonomian lokal”.

Verónica juga menyoroti pentingnya perencanaan yang baik terhadap kapasitas dan fasilitas besar untuk mengembangkan infrastruktur olahraga. Selain itu, kemitraan dengan pihak-pihak yang memiliki pengalaman dan keterampilan yang tepat juga penting untuk menciptakan venue olahraga yang layak digunakan oleh banyak pihak.

Sementara itu, Sekjen KOI Wijaya Noeradi menambahkan, perencanaan olahraga harus mengikuti prinsip keberlanjutan.

“Perencanaan pembangunan fasilitas olahraga harus sesuai dengan prinsip keberlanjutan agar pemanfaatannya dapat terus berlanjut dalam jangka panjang. Pembangunan venue ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan acara apa pun, namun setelah kejadian tersebut venue tersebut dibiarkan tidak terpakai.”

Wijaya juga mengingatkan, opsi venue olahraga lipat sementara juga bisa menjadi pilihan yang baik.

“Di London terdapat mobile equestrian center di tengah taman kota. Setelah acara selesai, fasilitas tersebut bisa dibongkar dan tidak lagi membebani biaya pemeliharaan. Kita bisa mempertimbangkan ide untuk membangun mobile equestrian center. acara tengah.” . Dia menyimpulkan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours