Pemerintah Diminta Waspadai Pergerakan Nilai Tukar Rupiah

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra Bapak Bambang Hario Sokartono (BHS) mengatakan pemerintah harus mewaspadai pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang mendekati Rp 17 ribu.

“Ini harus menjadi peringatan bagi pemerintah. Karena pergerakan ini termasuk yang tertinggi di Asia Tenggara,” kata BHS, Rabu (19/06/2024).

Data dari Investing.com menunjukkan bahwa kinerja rupee terhadap dolar adalah salah satu yang terburuk terhadap mata uang lainnya secara year-to-date (YTD) per 17/06/2024 d Nilai tukar dolar terhadap dong Vietnam +3,88%, Malaysia ringgit +2.68%, dolar Singapura +2.57%, baht Thailand +6.88%, rupiah +6.58%.

“Jika dilihat pergerakannya dari tahun 2012 hingga 2024 di bursa.org, pada dolar Singapura pergerakannya dari $1,25 Singapura menjadi 1.325 dolar Singapura, Brunei Darussalam dari 1,24 menjadi 1,35 dolar, Thailand dari 31.074 baht menjadi 36 dolar”. 67 baht atau 18 persen. Malaysia memiliki pergerakan yang relatif tinggi yaitu sebesar 3,08 ringgit atau 52% dibandingkan Indonesia yang memiliki pergerakan hingga 9.670 ringgit atau 70,28%.

Ia mengingatkan, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar terus meningkat hingga 17 ribu rubel atau lebih buruknya hingga 20 ribu rupiah yang berdampak pada perekonomian makro dan mikro Indonesia.

“Malaysia telah mengambil langkah untuk merespon pergerakan nilai tukar dengan membuka sebanyak-banyaknya pintu investasi industri, ke China, Amerika, dan Eropa, karena kapal-kapal dari seluruh dunia telah melewati Rusia. Sulit bagi Indonesia untuk mengambil langkah itu juga karena biaya investasi dan produksi di sini lebih mahal dibandingkan di Malaysia,” jelasnya lagi.

Baca Juga: Rupee Jatuh ke IDR/USD 16.374, Ekonom: Perlunya Penguatan Pemerintah Selain BI

Untuk memenuhi kondisi tersebut, BHS meminta pemerintah belajar dari kebijakan ekonomi era Presiden BJ Habibi.

Langkah BJ Habibie saat itu yang bisa ditiru adalah kebijakan keuangan dengan menghentikan beberapa proyek infrastruktur dan mengurangi bahkan meniadakan perjalanan presiden, yang kemudian diikuti oleh pejabat dari pusat hingga daerah untuk sementara waktu. adalah untuk mendukung APBN,” ujarnya.

BJ Habibie juga menolak usulan IMF untuk menaikkan harga bahan bakar dan listrik untuk menghindari efek pengganda ekonomi terhadap pelaku industri dan khususnya UMKM.

“Kalau harga energi naik, yang paling terdampak pasti UMKM. Sedangkan UMKM menjadi tulang punggung perekonomian kita sebesar 65% dan masih kuat. Banyak lapangan pekerjaan yang 97% dari seluruh lapangan kerja,” ujarnya lagi.

Ia berharap pemerintah bisa memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah agar tidak naik ke nilai 17 ribu kip atau lebih.

“Jika nilai tukar dolar terus meningkat, dampaknya akan menimbulkan kerusakan yang serius. Karena hampir semua sektor di Indonesia bergantung pada bahan baku, hal ini dipengaruhi oleh dolar. Saya juga menyerukan kepada pemerintah untuk memberikan insentif dan mengurangi biaya energi untuk sektor tekstil.”

Selain itu, jika sektor energi mengalami kenaikan harga, maka masyarakat dan pelaku usaha, terutama usaha kecil, akan sangat terdampak. Jika harga BBM naik, maka sektor transportasi terpaksa melakukan penyesuaian tarif yang pada akhirnya membuat konsumen atau masyarakat pengguna jasa transportasi menerima tambahan biaya tersebut.

“Kalau ini terjadi maka akan berdampak pada perekonomian nasional juga. Harga barang tinggi, masyarakat tidak bisa membelinya, lagipula angka pertumbuhan ekonomi hanya bagus di atas kertas,” tegas BHS.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours