Pemerintah fokus pulihkan layanan publik imbas serangan siber PDNS

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan pemerintah saat ini fokus memulihkan layanan publik yang terdampak serangan siber ransomware Brain Cipher yang terjadi di Pusat Data Sementara Nasional (PDNS) 2.

Hal itu ia sampaikan menjawab pertanyaan wartawan apakah pemerintah akan membayar uang tebusan sebesar $8 juta atau setara Rp131 miliar yang diminta penyerang PDNS 2.

“Belum, kita belum bicara soal itu (membayar uang tebusan 8 juta dolar. Kita berupaya keras untuk mengatasinya). Apalagi pelayanan publik tetap berjalan seperti semula. Kita mohon dukungan dan doa semua pihak,” kata Nesar di Jakarta pada hari Senin.

Dalam jumpa pers di Kementerian Komunikasi dan Informatika disebutkan bahwa serangan siber yang menimpa PDNS 2 merupakan varian baru atau turunan dari ransomware lockbit 3.0.

Serangan tersebut telah mengganggu sebanyak 210 otoritas daerah dan pusat serta mengganggu pelayanan publik.

Salah satu pelayanan publik yang paling terkena dampaknya adalah penyelenggaraan keimigrasian yang berada di bawah kewenangan direktur jenderal departemen imigrasi. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)

Untuk memulihkan layanan publik Pemerintah mendorong penyewa data untuk memigrasikan datanya agar layanan publik yang terdampak dapat kembali normal.

“Secepatnya akan kami pulihkan. Beberapa bagian kini sudah bisa dipulihkan. Layanan dasar migrasi akan kami pulihkan,” kata Nezar.

Selain itu, pemerintah melakukan investigasi intensif dan forensik digital. Untuk dapat mencegah keamanan data yang diserang semakin meningkat.

Bagi mereka yang terinfeksi serangan siber, pemerintah mengkarantina area yang bermasalah.

“Kami fokus pada isolasi dan karantina data yang terkena dampak,” tambah Nezar.

Brain Cipher ransomware merupakan ransomware terbaru dari ransomware Lockbit 3.0 yang mungkin sudah dikenal sebagai jenis ransomware yang akan menyerang sistem Bank Syariah Indonesia pada tahun 2023.

Cara kerja ransomware adalah data milik pemilik data dienkripsi. sehingga akses terhadap informasi menjadi terbatas atau hilang sama sekali

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours