Pemerintah Inggris bentuk komando keamanan perbatasan

Estimated read time 2 min read

MOSKOW (Reuters) – Pemerintah Inggris akan mengalihkan dana jutaan pound dari rencana deportasi Rwanda untuk membentuk komando keamanan perbatasan yang telah diputuskan untuk dibatalkan oleh pemerintahan Partai Buruh yang baru, Sky News melaporkan, mengutip pernyataan Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper

Menurut laporan pada Minggu (7/7), mandat baru tersebut akan mencakup manajemen strategis layanan keamanan negara serta imigrasi dan pengawasan perbatasan. Ketika ditanya kapan aliran migran tidak berdokumen ke Inggris akan berhenti, Menteri Dalam Negeri Inggris Cooper mengatakan dia ingin mengambil tindakan cepat.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintahan baru Inggris yang dikuasai Partai Buruh mewarisi masalah ini dari Partai Konservatif.

Inggris dan Rwanda menandatangani perjanjian migrasi pada tahun 2022.

Perjanjian tersebut menyatakan bahwa mereka yang diidentifikasi oleh pemerintah Inggris sebagai migran tidak berdokumen atau pencari suaka akan dikirim ke Rwanda untuk pemrosesan suaka dan pemukiman kembali.

Skema ini telah dikritik oleh banyak organisasi hak asasi manusia serta politisi dan pejabat di Inggris.

Pada akhir Mei, mantan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan tidak akan ada penerbangan ke Rwanda sebelum negara tersebut mengadakan pemilu.

Partai Buruh, yang dipimpin oleh Keir Starmer, memenangkan mayoritas di Parlemen setelah pemilu pekan lalu pada hari Kamis.

Partai Buruh menang telak, membutuhkan lebih dari 326 kursi untuk menguasai 650 kursi di majelis rendah Parlemen Inggris.

Dengan kemenangan gemilang ini, kekuasaan Partai Konservatif selama 14 tahun berakhir.

Sumber: Sputnik

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours