Pemerintah kolaborasi dengan APTDI dalam mengembangkan talenta digital

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika berkolaborasi dengan Asosiasi Pengembangan Talenta Digital Indonesia (APTDI) dalam upaya pengembangan talenta digital di tanah air.

Wakil Menteri Data dan Informasi Nezar Patria menekankan pentingnya upaya bersama untuk memenuhi kebutuhan sembilan juta talenta digital di Indonesia pada tahun 2030.

“Penandatanganan kerja sama ini dapat menjadi titik awal kolaborasi pemerintah dengan ekosistem pengembangan talenta digital sehingga kita dapat mewujudkan visi Indonesia Digital 2045,” ujarnya di Jakarta, Senin.

Menurutnya, langkah-langkah untuk mendorong pengembangan talenta digital penting dilakukan mengingat persaingan industri digital global semakin meningkat.

Nezar mengatakan Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi sebesar US$366 miliar atau Rp5,8 kuadriliun dari total potensi ekonomi digital Asia Tenggara menjadi US$1 triliun dan sekitar Rp16,2 kuadriliun pada tahun 2030.

“Dan kita bisa bayangkan lebih dari 40 persen pertumbuhan di Asia Tenggara ada di Indonesia, dan ini benar-benar menjadi pasar, peluang dan peluang bagi generasi muda Indonesia untuk bisa berbuat baik,” ujarnya. .

Kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan APTDI merupakan bagian dari penguatan strategi nasional dalam menghadapi persaingan bisnis digital global.

CEO APTDI Ronald Ishak mengatakan APTDI merupakan organisasi pelatihan, komunitas, dan individu yang berupaya mengembangkan talenta digital di Indonesia.

Anggota APTDI saat ini antara lain Hacktiv8, Binar Academy, Skilvul, Myskill, Purwadhika, Alterra Academy, RevoU, Rakamin, G2 Academy dan Menbimbing.

Ronald meyakini APTDI dapat menjadi wadah kolaborasi dan sarana promosi alat pengembangan talenta digital di Indonesia serta dapat membantu upaya transformasi digital.

Berdasarkan e-Conomy SEA Report 2023, perkembangan ekonomi digital di Indonesia diperkirakan mencapai US$110 miliar atau Rp1,8 kuadriliun pada tahun 2025.

Dengan kemajuan yang ada saat ini, Indonesia masih menghadapi kekurangan tenaga kerja sebanyak 600.000 orang setiap tahunnya hingga tahun 2030.

Selain itu, masih terdapat kesenjangan keterampilan dan kapabilitas talenta digital di Indonesia.

Oleh karena itu, berbagai upaya terus dilakukan untuk mengedukasi dan meningkatkan kemampuan talenta digital di Indonesia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours