Pemerintah Luncurkan Sistem Regsosek, Bisa Hemat hingga Rp50 T

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Pemerintah mencanangkan kolaborasi pemanfaatan sistem registrasi sosial ekonomi (regsosek) untuk mendukung Visi Indonesia Emas 2045, berdasarkan perencanaan dan penganggaran berbasis data yang valid dan akurat.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan data sosial ekonomi yang akurat, komprehensif dan terklasifikasi menjadi landasan yang kuat dalam merencanakan program pembangunan.

Menurut Suharso, ketersediaan data yang lengkap, akurat dan terkini dapat meningkatkan ketepatan sasaran program pembangunan yang berpotensi menghemat anggaran sebesar Rp50 triliun dengan meningkatkan ketepatan sasaran program. Perencanaan pembangunan harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan bertanggung jawab. Informasi yang dimiliki Regsosek akan memudahkan identifikasi calon penerima manfaat.

“Data Regsosek misalnya bisa digunakan untuk menganalisa situasi rumah dan anggota rumah tangga untuk memastikan bantuan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhannya. Kita bisa memastikan bahwa setiap intervensi yang dilakukan berdampak maksimal terhadap pembangunan daerah dan tentunya pada kesejahteraan masyarakat,” kata Suharso pada acara peluncuran Kerja Sama dengan sistem registrasi sosial ekonomi untuk mendukung Visi Indonesia Emas 2045, di Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Acara kick-off kolaboratif pemanfaatan sistem registrasi sosial ekonomi dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045 ini diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bersama Kementerian/Lembaga dan juga didukung oleh Skala, Kemitraan Australia-Indonesia Program untuk mengembangkan layanan percepatan dasar.

Selain digunakan oleh instansi Pemerintah Pusat dan Daerah, kata Suharso, akses data Regsosek juga akan diberikan kepada akademisi dan organisasi kemasyarakatan untuk mendukung proses kajian atau kegiatan lain yang dapat mendukung keberhasilan pelaksanaan program pemerintah. Suharso menjamin proses ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip perlindungan data pribadi.

Suharso menambahkan, Bappenas juga telah mengembangkan platform Digital Monograph yang merupakan sistem perencanaan pembangunan terintegrasi berdasarkan data Regsosek (Sepakat). Melalui Sepakat, kata Suharso, proses perencanaan, penganggaran, monitoring dan evaluasi program pembangunan dapat dilakukan secara cepat dan akurat dengan menggunakan data Regosek tingkat kabupaten/kabupaten/kota hingga kota/kelurahan.

“Setuju merupakan platform terbuka bagi Anda untuk melakukan analisis lebih tajam dengan Regsosek. Sepakat Edu merupakan platform belajar mandiri yang dikembangkan untuk menyebarkan penggunaan data Regsosek yang dapat Anda akses melalui aplikasi Sepakat,” kata Suharso.

Direktur Jenderal Kependudukan dan Registrasi Kementerian Dalam Negeri Teguh Setyabudi mengatakan sistem registrasi sosial ekonomi dapat membantu pemerintah untuk mengevaluasi pemberian bansos.

Data kesejahteraan saat ini masih bersifat sektoral dan terfragmentasi sehingga menyulitkan penilaian penyediaan kesejahteraan karena pemerintah tidak memiliki data yang komprehensif.

“Dengan Regsosek, kami berharap dapat menciptakan sebuah data Indonesia yang dapat membantu pemerintah pusat dan daerah mencapai kesejahteraan sosial yang merata dan tepat sasaran di seluruh Indonesia,” kata Teguh.

Teguh menambahkan, data registrasi sosial ekonomi memegang peranan penting dalam pembangunan khususnya di daerah. Sebab, dengan menggunakan data Regsosek akan menjamin keakuratan program yang dirancang dapat mencapai sasaran.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours