Pemerintah nilai perlu ada intervensi pada 6 pilar ekonomi digital RI

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Perekonomian Rudy Salahuddin menilai perlunya intervensi enam pilar ekonomi digital agar Indonesia bisa mencapai tujuan tersebut pada tahun 2045.

Pemerintah menargetkan pangsa ekonomi digital Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) setidaknya mencapai 20% pada tahun 2045.

“Untuk mencapai tujuan pengembangan ekonomi digital, perlu dilakukan beberapa intervensi terhadap 6 pilar utama ekonomi digital,” kata Rudi dalam acara Bincang Santai di Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024 ‘Carta, Minggu.

Terdapat beberapa intervensi yaitu pertama, dukungan infrastruktur digital dengan fokus pada perluasan jangkauan penetrasi internet, peningkatan kualitas infrastruktur digital, dan peningkatan edge computing.

Pemerintah telah membangun sejumlah infrastruktur digital, seperti jaringan serat optik Palapa Ring yang menghubungkan 57 kabupaten/kota, penambahan stasiun transmisi (BTS) dan penggunaan satelit serbaguna Satria untuk lokasi tertinggal, perbatasan, dan terpencil (3 T).

Kedua, di sektor sumber daya manusia, intervensi berfokus pada pendidikan formal, pemberdayaan tenaga kerja, dan pembelajaran seumur hidup untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki keterampilan kompetitif di era digital.

Meningkatkan keterampilan digital melalui beasiswa pra kerja, beasiswa profesional, beasiswa bakat digital dan kerjasama dengan pihak swasta seperti Google, Apple, Microsoft dan Amazon.

Ketiga, penelitian, inovasi dan pengembangan (R&D) harus fokus pada peningkatan keterlibatan dalam penelitian dan pengembangan serta menumbuhkan budaya inovasi.

“Pemerintah sendiri saat ini juga memberikan dukungan berupa super tax deduction hingga 300 persen untuk kegiatan penelitian dan pengembangan,” jelasnya.

Keempat, menciptakan ekosistem usaha yang produktif, matang, dan bernilai tambah tinggi melalui digitalisasi sektor ekonomi pilihan seperti manufaktur, perdagangan, dan pertanian.

Kelima, bersama otoritas terkait, kita akan membuka pintu inklusi keuangan dengan target mencapai 90 persen inklusi keuangan pada tahun 2024.

Dan keenam berupa mendukung ekosistem peraturan dan politik yang sehat, adil, dan bertujuan untuk perlindungan konsumen dan keamanan nasional.

Selain itu, Rudy juga menyampaikan bahwa keberagaman sektor prioritas, kerja sama dan inovasi berperan penting dalam mendukung pencapaian berbagai tujuan tersebut.

“Hari ini kami juga mengukuhkan kerja sama strategis dengan Google Indonesia sebagai wujud komitmen kerja sama yang sebenarnya. Kerja sama tersebut diwujudkan melalui pemberian 500 beasiswa Google Career Certificates AI Essentials. Selain itu, kami juga akan menyelenggarakan AI Policy and Skill Lab dan AI Bootcamp. “Kami berharap aksi nyata ini dapat membawa manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours