Pemerintah Pertimbangkan Pelaku Judi Online Masuk Daftar Penerima Bantuan Sosial

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko) (PMK) Muhadjir Effendi menjelaskan perjudian baik secara langsung maupun online bisa membuat masyarakat tidak bahagia. Pemerintah telah melakukan banyak upaya untuk menghilangkan perjudian online, termasuk di kalangan mereka yang mendapat manfaat dari layanan sosial.

Ya, itu tanggung jawab Departemen Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, termasuk banyak orang yang miskin, kata Perdana Menteri Muhadjir Effendi saat ditanya tentang dampak perjudian online di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (14/6). /2024).

Ia mengatakan, dalam upaya pemberantasan perjudian online, Departemen Pembangunan Manusia dan Kebudayaan telah banyak melakukan penyuluhan kepada para korban perjudian online. Oleh karena itu catatlah nama mereka sebagai penerima manfaat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DPKS).

Perdana Menteri Muhadjir Effendi mengatakan, “Kemudian kami meminta Kementerian Sosial (Kemensos) berupaya memberikan dan memberikan bimbingan bagi mereka yang mengalami gangguan jiwa.” dikatakan.

Ia juga menyinggung tentang bahaya perjudian online yang merupakan fenomena yang sangat mengkhawatirkan bagi masyarakat Indonesia, karena dampaknya dirasakan hampir sama oleh masyarakat di semua lapisan, mulai dari kelas menengah hingga kaum intelektual.

Banyaknya anggota polisi yang menjadi korban perjudian online juga menjadi perhatian khusus pemerintah, salah satu kasus tertinggi adalah penembakan seorang anggota polisi oleh istrinya di Mojokerto, Jawa Timur.

“Itu hak Kapolri. “Tetapi saya meminta agar (masalah ini) diselesaikan karena pihak berwenang yang seharusnya menghapuskan perjudian online adalah biang keladinya,” kata Perdana Menteri Muhadjir Effendi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengatakan pemerintah bertekad menghilangkan dan memberantas perjudian online dengan menutup jutaan situs perjudian online dan segera membentuk Departemen Pengawasan Game Online.

“Pemerintah terus melakukan tindakan tegas terhadap perjudian online. Hingga saat ini, lebih dari 2,1 juta situs perjudian online telah ditutup dan Otoritas Perjudian Online akan segera dibentuk, kami berharap hal ini dapat menghilangkan perjudian online,” ujarnya. Presiden Jokowi berada di Jakarta pada Rabu (12/6).

Presiden telah melihat banyak hal buruk terjadi karena perjudian; misalnya saja kehabisan barang, perceraian antara laki-laki dan perempuan, kriminalitas, kekerasan dan ada pula yang berujung pada kematian.

Presiden mengatakan perjudian online melampaui batas negara, batas negara, dan perizinan, sehingga perlindungan yang paling penting adalah dari masyarakat itu sendiri. Untuk itu, Presiden meminta masyarakat tidak berjudi.

 OJK meminta…

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours