Pemerintah, polisi, masyarakat kubur 17 ekor paus yang mati terdampar

Estimated read time 2 min read

Kupang (ANTARA) – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama masyarakat dan aparat kepolisian di Alor mengubur 17 mamalia paus pilot (Globicephala macrorhynchus) setelah ditemukan mati terdampar di pesisir pantai Liliweri. .

“Jadi setelah dicek kebenarannya, yang ditemukan hanya 17 paus pilot terdampar dan mati, dari informasi sebelumnya 50 ekor terdampar,” kata Kepala DKP Cabang NTT di Alor, Saleh Goro, saat dihubungi Kupang, Minggu.

Hal itu diungkapkannya terkait perkembangan hasil pemantauan paus yang terdampar di pesisir pantai Liliweri, Kabupaten Alor.

Dijelaskannya, saat tim DKP dan polisi tiba di lokasi beberapa paus terdampar, tim menemukan paus-paus tersebut sudah terapung dan sekarat.

Beberapa bagian tubuhnya sudah mengalami luka akibat bergesekan dengan batu karang di pesisir pantai Liliweri, tempat paus tersebut tak berdaya.

“17 paus mati, semuanya berjarak sekitar 10 hingga 15 meter,” tambahnya.

Mereka menduga mamalia mati lainnya hanyut terbawa arus dan gelombang ke tengah laut pada malam hari saat air pasang.

Ia menambahkan, sebelum dikuburkan, pihaknya telah mengambil sampel bangkai paus pilot untuk diserahkan ke UPTD Pengelola Taman Air Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya untuk dikirim ke laboratorium di Bali guna menyelidiki penyebab munculnya paus tersebut. kematian. .

Saleh menambahkan, saat melakukan penanganan paus yang terdampar, Kapospol Sektor Pureman berkoordinasi dengan Kepala UPTD PSDKP Wediawati Djakaria terkait SOP Penanganan Mamalia Terdampar dan Teknik Pengambilan Sampel serta mengimbau masyarakat untuk tidak memakannya guna mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours