Pemerintah Targetkan Pengembangan 2 Juta Mobil Listrik

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pengembangan 2 juta kendaraan listrik roda empat dan 13 juta kendaraan listrik roda dua pada tahun 2030. Melalui hal ini diharapkan dapat tercapai penghematan energi sebesar 29,79 juta barel setara minyak (MBOE), dan emisi gas buang diharapkan dapat berkurang sebesar 7,23 juta CO2.

Ini akan mempercepat pembangunan industri, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam keterangan tertulis dari Jakarta, Kamis (23 Mei 2024).

Agus mengatakan Indonesia serius dalam upaya pengembangan rantai pasok ekosistem baterai kendaraan listrik dari hulu hingga hilir, mengingat Indonesia memiliki potensi nikel yang cukup besar untuk mendukung pengembangan industri ekosistem kendaraan listrik.

“Saat ini pengolahan bijih nikel menjadi nikel dan kobalt sulfat sudah ada. Proyek selanjutnya yang akan dilaksanakan dan diupayakan adalah pembuatan prekursor baterai, katoda, sel baterai dan baterai, dengan mempertimbangkan industri pengisian listrik dan daur ulang baterai. Dan itu sudah ada, katanya.

Agus menjelaskan, sembilan perusahaan Indonesia sedang mengolah bijih nikel menjadi nikel dan kobalt sulfat, salah satu bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik.

Empat perusahaan sudah beroperasi, tiga perusahaan dalam tahap konstruksi, dan sisanya masih dalam tahap studi kelayakan. “Industri baterai roda empat Karawang beroperasi dengan kapasitas 10GW pada bulan ini,” ujarnya.

Ia mengatakan ekosistem kendaraan listrik juga harus didukung oleh infrastruktur pengisian daya yang kuat. Tercatat hingga April 2024, jumlah stasiun pengisian daya yang tersedia mencapai 1.566 unit dan jumlah unit pengganti baterai mencapai 1.772 unit. Pemerintah menargetkan penambahan 48.118 stasiun pengisian daya dan 196.179 stasiun pertukaran pada tahun 2030.

Dikatakannya, untuk mencapai semua itu, Indonesia memerlukan kerja sama dan kontribusi semua pihak, baik pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, dan mitra internasional.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours